View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Communication Science
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Communication Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      FASE KOMUNIKASI TERAPEUTIK ANTARA TERAPIS DENGAN ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN DI SLBN 1 BANTUL TAHUN 2019

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (30.90Kb)
      HALAMAN JUDUL (721.9Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (281.2Kb)
      ABSTRAK (185.6Kb)
      BAB I (617.6Kb)
      BAB II (436.4Kb)
      BAB III (545.5Kb)
      BAB IV (189.0Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (305.1Kb)
      LAMPIRAN (346.9Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (854.8Kb)
      Date
      2020-01-09
      Author
      RIFTY, ADHEA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Komunikasi terapeutik merupakan fasilitas untuk proses penyembuhan. Maka dari itu terapis dituntut untuk memperhatikan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan antara terapis dengan anak down syndrome agar komunikasi yang dijalankan efektif sehingga tujuan penyembuhan dapat tercapai. Anak down syndrome memerlukan perhatian khusus karena biasanya mengalami keterlambatan perkembangan dan masalah perilaku sehingga mempengaruhi komunikasi dan interaksi sosial. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui fase komunikasi terapeutik terapis dengan anak penderita down syndrome dalam membentuk kemandirian di SLBN 1 Bantul. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komunikasi terapeutik dan metode pengajaran yang disampaikan para pengajar untuk anak penderita down syndrome dalam membentuk kemandirian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan informan yang berjumlah 3 (tiga) orang. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada empat fase komunikasi terapeutik yang mencakup fase prainteraksi, fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi terhadap anak. Keempat fase komunikasi terapeutik tersebut telah dijalankan oleh kedua informan dan terbukti anak penderita down syndrome di SLBN 1 Bantul dapat mengalami perubahan menuju penyembuhan dalam meningkatkan kemandirian, berinteraksi, dan membangun sikap peduli pada anak down syndrome lainnya, sedangkan satu informan tidak menjalankan empat fase komunikasi terapeutik dengan maksimal sehingga menyebabkan anak malas untuk hadir ke sekolah dan lambat untuk berkembang menuju kearah yang lebih baik.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31628
      Collections
      • Department of Communication Science

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV