dc.description | This study aims to evaluate religious guidance programs for adolescents in raising awareness of religious life in Yogyakarta Special Class II Development Agency in terms of context, input, process, and product. This research is a qualitative evaluative study using the CIPP model. The subjects in this study were 6 adolescents out of a total of 17 adolescents and an officer of the Special Class Development Class II in Yogyakarta. Data were collected using interview, observation, and documentation techniques. The accuracy of the data is carried out using data triangulation, peer review, and expansion of participation. This study uses interactive data analysis consisting of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the religious development program for teenagers in raising awareness of religious life in the Yogyakarta Special Class II Development Agency in context, input, and output was a positive result but in a negative process. The reasons why this process is not good are the lack of religious instructors and the availability of religious literacy materials which tend to be minimal. Based on these findings it can be concluded that the religious guidance program for adolescents in raising awareness of religious life in the Institute for the Development of Special Classes for Class II Children in Yogyakarta is good. However, in its implementation the researchers considered that there were still shortcomings, including the lack of religious instructors and religious literacy materials which tended to be minimal. So in this study, it is recommended to Yogyakarta Class II Child Development Institutions to: 1) increase the number of religious teachers, and 2) add religious literacy materials. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembinaan agama pada remaja dalam meningkatkan kesadaran kehidupan beragama di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta yang ditinjau dari segi konteks, input, proses, dan produk. Penelitian ini termasuk penelitian evaluatif kualitatif dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Subjek penelitian ini adalah 6 remaja dari total 17 remaja penghuni LPKA Klas II Yogyakarta dan satu orang petugas LPKA. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keakuratan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data, pemeriksaan sejawat, dan perpanjangan keikutsertaan. Penelitian menggunakan analisis data interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan agama pada remaja dalam meningkatkan kesadaran kehidupan beragama di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta secara konteks, input, output, dan proses dengan hasil positif, positif, negatif, positif. Artinya, pada segi konteks baik, segi input baik, segi proses kurang baik, dan segi produk baik. Penyebab mengapa proses kurang baik adalah jumlah penyuluh agama dan ketersediaan bahan literasi keagamaan yang cenderung minim. Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa program pembinaan agama pada remaja dalam meningkatkan kesadaran kehidupan beragama di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta adalah baik. Akan tetapi dalam proses pelaksanaannya peneliti menilai masih terdapat kekurangan, di antaranya adalah kurangnya jumlah penyuluh/ pembina agama dan bahan literasi keagamaan yang cenderung minim. Sehingga dalam penelitian ini menyarankan kepada LPKA Klas II Yogyakarta agar: 1) menambah jumlah penyuluh, dan 2) menambah bahan literasi keagamaan. | en_US |