View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KEBIJAKAN KOREA SELATAN MENGGUNAKAN BANTUAN IMF DALAM MENGHADAPI KRISIS MONETER ASIA TAHUN 1997

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (57.32Kb)
      HALAMAN JUDUL (200.2Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (274.3Kb)
      INTISARI (35.14Kb)
      BAB I (209.1Kb)
      BAB II (127.7Kb)
      BAB III (185.8Kb)
      BAB IV (140.2Kb)
      BAB V (36.19Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (45.42Kb)
      LAMPIRAN (103.7Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (160.3Kb)
      Date
      2019-01-04
      Author
      HARTANT, RAHMAD DWI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Krisis Keuangan Asia diawali dengan jatuhnya mata uang Baht Thailand pada Juni 1997, krisis ini melanda hampir semua negara di Asia, salah satunya Korea Selatan. Korea Selatan yang saat itu menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke11 dunia, turut menerima imbas krisis Thailand. Tanggal 23 Januari tahun 1997, salah satu perusahaan besar Korea Selatan yaitu 'Hanbo Iron&Steel' menjadi bangkrut akibat obligasi yang tidak ada harganya dan di dalam proses pinjaman dana yang besar itu, terdapat korupsi yang melibatkan dunia politik dan keuangan. Hal ini membuat para investor asing yang kehilangan minat pada pasar Korea Selatan meninggalkan pasar saham, sehingga harga saham kolaps dan nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika juga anjlok. Karena situasi ini, akhirnya, pada bulan November, agenda untuk meminta bantuan keuangan kepada IMF dibahas secara terbuka, dan Korea Selatan memasuki kerangka IMF mulai tanggal 3 Desember 1997. Selama masa peminjaman bantuan IMF, Korea Selatan berhasil pulih dengan cepat dan dapat membayar utangnya 3 tahun lebih cepat dari target yang diagendakan. Adapun faktor yang mempengaruhi cepatnya proses pemulihan Korea Selatan adalah faktor eksternal dan internal yang dimana eksternal berupa kesepakatan dengan IMF dan internal berupa kebijakan dari pemerintah Korea Selatan dalam menangani krisis moneter Asia pada tahun 1997.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31842
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV