Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-09-28T10:16:40Z
dc.date.available2016-09-28T10:16:40Z
dc.date.issued2013-04
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3311
dc.description.abstractKisah Ashâbul Kahfi, sebagaimana yang dipaparkan di dalam kitab suci al-Quran, ternyata tetap relevan untuk dijelaskan di masa sekarang ini. Di saat manusia mengalami kegamangan ketika berhadapan dengan sistem dan budaya yang tak cukup kondusif untuk melahirkan kesalehan ritual, apalagi (kesalehan) sosial. Kesalehan ritual yang di masa kecil saya begitu akrab dengan keseharian anak-anak dan remaja, dan juga orang-orang dewasa, kini tengah memudar. Dan, bahkan dalam beberapa hal mengalami proses peminggiran yang cukup signifikan. Apalagi dalam konteks ‘kesalehan sosial’, yang dahulu menjadi ciri keberislaman umat Islam, kini semakin tak jelas wujudnya, karena digusur oleh sejumlah kecenderungan yang bernuansa ‘hubbud dunya’. Ditengarai bahwa spirit Ashâbul Kahfi – kini -- belum terlahir kembali.
dc.publisherSUARA MUHAMMADIYAHen_US
dc.subjectBERSITIQAMAHen_US
dc.titleBERISTIQAMAH ALA ASHABUL KAHFIen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record