EVAKUASI MANDIRI WARGA GLAGAHARJO CANGKRINGAN SEBAGAI TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG BERAPI
Abstract
Kesiapsiagaan dalam bencana dapat diartikan juga sebagai keadaan dimana keadaan orang atau masyarakat siap siaga dalam menghadapi bencana atau keadaan darurat. Erupsi gunung api merupakan salah satu bencana alam yang berdampak pada kondisi kegawat daruratan yang dapat menimbulkan korban jiwa, perlukaan, trauma, kecacatan adan atau dampak terganggunya kesehatan di masyarakat. Saat erupsi gunung Merapi tahun 1994 dan 2010 korban jiwa tercatat 251 orang meninggal, 81 orang luka bakar berat, dan lebih dari 200 orang dengan trauma lain, serta adanya pengungsian dibeberapa titik yang membawa dampak ganngguan kesehatan yang tidak sedikit. Ada 3 dusun di daerah lereng merapi dengan jarak 5 km dari puncak dan termasuk dalam kawasan rawan bencana(KRB), namun tetap dihuni oleh masyarakatnya, dan memiliki resiko yang sangat besar terjadinya ancaman kegawatdaruratan.
Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor kesiapsiagaan masyarakat bidang kesehatan dalam penanggulangan dampak erupsi gunung api.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Luaran dari penelitian ini adalah modul masyarakat tangguh bencana (MASTANA), oral presentation, publikasi dijurnal BNPB atau jurnal terakreditasi nasional.