BERHARI RAYA DENGAN BERLAPANG DADA
Abstract
Berlapang dada, itulah yang menjadi sikap Nabi Muhammad s.a.w. setelah umat Islam mengalami kekalahan telak pada perang Uhud, disebabkan oleh pengkhianatan pasukan pemanah yang diberi tugas untuk menjaga benteng pertahanan di atas bukit Uhud. Dan sikap itulah yang membawa berkah bagi perjuangan dakwah beliau kemudian, Ia menjadi pemimpin yang berkemampuan untuk mencintai umatnya dengan sikap kasih-sayang kepada siapa pun yang dibinanya dan dicintai oleh umatnya. Pemimpin yang ada di hati rakyatnya, karena di dalam hatinya dipenuhi keinginan untuk mencintai rakyatnya, dan tindak-tanduknya pun bermuara pada kesejahteraan rakyatnya.