dc.contributor.author | Sitta Sari, Sovia | |
dc.date.accessioned | 2020-12-29T04:41:36Z | |
dc.date.available | 2020-12-29T04:41:36Z | |
dc.date.issued | 2020-12-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35907 | |
dc.description | TINJAUAN PUSTAKA
Iklan Politik dalam Komunikasi Politik
Politisi telah berusaha untuk mempromosikan diri mereka sendiri dan ide-ide mereka sepanjang sejarah dan evolusi sistem pemerintahan yang demokratis, iklan politik sering dianggap sebagai bentuk promosi politik yang relatif moderen. Kaid (2015: 194) mendefinisikan iklan politik sebagai proses komunikasi di mana seorang sumber (biasanya calon politik atau partai) membeli kesempatan untuk mengekspos penerima pada pesan politik melalui saluran massa dengan efek yang diinginkan yaitu mempengaruhi sikap, keyakinan, dan/atau perilaku politik mereka. Menurut Nietsche (dalam Arriane, 2010:18) politikus menciptakan citra ideal bagi dirinya sendiri, dan citra adalah suatu integrasi mental yang halus dari berbagai sifat yang diproyeksikan oleh orang itu, dipersepsi dan diinterpretasikan rakyat menurut kepercayaan nilai dan pengharapan mereka.
Perilaku Pemilih
Menurut Kaid (2015:24-25) Pemilih dianggap sebagai konsumen dari layanan yang ditawarkan politisi dan dalam peran tersebut, memilih calon berdasarkan persepsi nilai yang ditawarkan mereka. Model yang menggambarkan proses untuk menggerakkan perilaku pemilih tersebut ada lima domain kognitif yakni:
1. Isu Politik merupakan kebijakan yang didukung janji-janji untuk memberlakukannya jika terpilih
2. Citra Sosial yakni menggunakan stereotipe guna membuat hubungan antara calon dengan segmen tertentu dalam masyarakat
3. Kepribadian calon bisa membantu memperkuat citra dalam pikiran pemilih
4. Kontigensi situasional menggambarkan dimensi pemikiran pemilih yang dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang diprofilkan dalam perjalanan kampanye.
5. Mengundang rasa ingin tahu pemilih dengan menawarkan kebaruan dalam memilih calon | en_US |
dc.description.abstract | Pada proses pemilu Presiden dan Wapres tahun 2019, maka saat kampanye paslon merupakan fenomena menarik. Pada tahap tersebut dimulailah proses pembentukan citra yang disebarkan lewat media, baik oleh petahana saat itu, Presiden Joko Widodo didamping Ma’aruf Amin yang berkompetisi dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. Salah satu kampanye lazimnya dilakukan melalui iklan-iklan politik kepada para calon pemilih. Para pemilih menentukan pilihannya berdasarkan pesan dan citra yang mereka lihat dari para kandidat. Setiap lima tahun sekali dalam pemilu capres cawapres di Indonesaia akan selalu ada kategori pemilih pemula dengan jumlah yang signifikan untuk mendulang suara. Selain itu, generasi ini masih minim pengalaman. Menarik untuk mengetahui, bagaimana perilaku pemilih pemula ini menyikapi persuasi, rayuan dan janji-janji dari paslon saat itu dilakukan menggunakan sudut pandang persepsi dan komunikasi persuasif. Melalui sudut pandang persepsi maka ditemukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemaknaan pesan dari pemilih pemula yang merupakan generasi milenia. Sedangkan persuasi mendasarkan kepada isu-isu yang diangkat sebagai daya tarik bagi calon konstituen pemula.
Metode penelitian akan dilakukan menggunakan teknik analisis pemaknaan (Reception Analysis). Peneliti mengumpulkan iklan politik media online dari dua pasangan capres cawapres pada pemilu 2019 dan kemudian para pemilih pemula ini memberikan pemaknaan. Analisis resepsi memakai pendekatan dari Stuart Hall. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para informan berada pada posisi negotiated position, mereka mengerti pesan yang disampaikan, namin mereka membuat adaptasi ketika memahami pesan tersebut sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki sebab pemilu ini adalah pertama kali mereka lakukan. Pengalaman belum menjadi rujukan dalam proses adaptasinya. | en_US |
dc.description.sponsorship | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | en_US |
dc.subject | Iklan politik, Media online, Pemaknaan pesan, Pemilih pemula | en_US |
dc.title | Pemaknaan Pesan Iklan Politik Online Capres dan Cawapres Republik Indonesia 2019 pada pemilih pemula di DIY- Jateng | en_US |
dc.type | Article | en_US |