ANTARA JILBAB DAN KESUCIAN DIRI
Abstract
Berkali-kali saya mendapatkan kiriman (posting) dari sahabat-sahabat saya foto ekskuslif dua orang yang masing-masing diasumsikan mewakili komunitas ‘hijabers’ yang – ternyata – terjerat kasus korupsi disandingkan dengan ‘seorang menteri’ (wanita) perokok dan – konon – bertato, yang dicitrakan sebagai ‘wanita sukses’ tanpa ‘hijab’. .Kita – memang – harus sepakat untuk menyatakan bahwa simbol tak selalu terkait dengan substansi. Tetapi, kita pun harus jujur menyatakan bahwa simbol -- dalam pelaksanaan ajaran Agama – tetap menjadi sesuatu yang penting. Sebagaimana “hijab dan jilbab“ bagi seorang muslimah.