dc.contributor.author | TIM PENULIS DAN EDITOR MAJALAH “AS-SUNNAH”, EDISI 10/TAHUN XIV/1432 H./2011 M. | |
dc.contributor.editor | HARIYANTO, MUHSIN | |
dc.date.accessioned | 2016-10-01T01:35:26Z | |
dc.date.available | 2016-10-01T01:35:26Z | |
dc.date.issued | 2013-04 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4374 | |
dc.description.abstract | Sebagaimana yang kita maklumi, ‘ada’ satu pernyataan dari Rasulullah s.a.w. yang menyatakan bahwa “anak itu tergadai dalam ‘aqiqahnya”. Apa maksud pernyataan ini? Ternyata para ulama pun berbeda pendapat. Imam Ahmad bin Hanbal – misalnya — memaknai hadits itu (“setiap anak tergadai dengan ‘aqiqahnya”), dengan makna: “tidak dapat memberikan syafa’at”. Apakah benar nukilan ini dari beliau? Kalau benar, apakah pengertiannya? Apakah ada hadits yang menafsirkan dengan pengertian itu atau itu hanya ijtihad dari Imam Ahmad bin Hanbal semata? | en_US |
dc.publisher | Prodi Mu'amalah, FAI - UMY | en_US |
dc.subject | TERGADAI | en_US |
dc.subject | FIQIH | |
dc.title | MAKSUD ANAK TERGADAI DALAM HADITS TENTANG ‘AQIQAH | en_US |
dc.type | Article | en_US |