AL-HILM: "MENAHAN DIRI UNTUK MELAMPIASKAN AMARAH MESKIPUN MAMPU UNTUK MELAKUKANNYA"
Abstract
Gambaran sikap lemah lembut (al-hilm), yaitu posisi antara dua hal yang hina, yakni kemarahan dan kedunguan. Jadi, jika seseorang mengikuti amarahnya tanpa menggunakan akal pikiran dan perenungan, berarti dia berada dalam satu kehinaan, dan jika ia rela dengan kezaliman dan kesewenangan maka dia pun berada dalam kehinaan yang serupa. Tetapi jika dia menghadapinya dengan sikap sabar, meskipun dia memiliki kemampuan untuk melampiaskan kemarahannya, maka dia berada dalam kebaikan, dan itulah hakikatnya sifat al-hilm.