dc.contributor.advisor | ISMAIL, GHOFFAR | |
dc.contributor.author | RAHAYU, ESTI | |
dc.date.accessioned | 2016-10-27T04:28:35Z | |
dc.date.available | 2016-10-27T04:28:35Z | |
dc.date.issued | 2016-08-31 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5412 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kenakalan Remaja di
MAN Yogyakarta III,2) Peran Guru Agama dalam Mengatasi Kenakalan
Remaja, dan 3)Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Guru Agama
dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di MAN Yogyakarta IIL Program
studi Sl, jurusan Fakultas Pendidikan Agama Islam , UMY Yogyakarta
2016. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan model Analisis Interaktif Miles dan Huberman: 1) Reduksi Data,2)
Penyajian data, dan 3) Penarikan Kesimpulan. Dengan subjek penelitian
adalah Kepala Sekolah, guru agama, dan siswa MAN Yogyakarta III. teknik
Pengumpulan data digunakan dengan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian didapatkan: (1) Kenakalan Remaja yang seringkali
dilakukan siswa di dalam lingkungan sekolah adalah membolos, memakai
seragam yang tidak lengkap, serta mencontek ketika ulangan. Adapun
kenakalan yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran di luar lingkungan
sekolah diantaranya adalah merokok, mencud, kebut-kebutan menggunakan
sepeda motor; (2) Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi
kenakalan remaja adalah sebagai pembimbing, yaitu dengan menanamkan
nilai-nilai agama Islam, sebagai upaya preventif untuk mengatasi kenakalan
remaja. Selain itu, guru PAI menjadi konselor kedua setelah guru BK,
apabila diminta untuk membantu pelaksanaan konseling, dengan tetap
memperlimbangkan vraktu luang guru PAI. (3) Faktor yang mendukung
peran guru PAI dalam mengatasi kenakalan remaja adalah (a) muatan
pendidikan agama islam yang padat dan dibagi dalam beberapa mata
pelajaran; (b) adanya kerjasama guru PAI dengan guru lain,waii kelas dan
BK; (c) adanya ektrakurikuler Korps Dai Mayoga yang diharapkan dapat
mejadi konselor sebaya. Adapun faktor yang menghambat adalah (a)
kurangnya kesadaran siswa untuk mematuhi peraturan sekolah; (b) belum
adanya kerja sama dengan orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja;
Can (c) kedekatan sekolah dengan pusat perbelanjaan dan hiburan. Adapun
hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa Kenakalan Remaja di MAN
Yogyakarla III sangat tinggi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruh | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kenakalan Remaja di
MAN Yogyakarta III,2) Peran Guru Agama dalam Mengatasi Kenakalan
Remaja, dan 3)Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Guru Agama
dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di MAN Yogyakarta IIL Program
studi Sl, jurusan Fakultas Pendidikan Agama Islam , UMY Yogyakarta
2016. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan model Analisis Interaktif Miles dan Huberman: 1) Reduksi Data,2)
Penyajian data, dan 3) Penarikan Kesimpulan. Dengan subjek penelitian
adalah Kepala Sekolah, guru agama, dan siswa MAN Yogyakarta III. teknik
Pengumpulan data digunakan dengan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian didapatkan: (1) Kenakalan Remaja yang seringkali
dilakukan siswa di dalam lingkungan sekolah adalah membolos, memakai
seragam yang tidak lengkap, serta mencontek ketika ulangan. Adapun
kenakalan yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran di luar lingkungan
sekolah diantaranya adalah merokok, mencud, kebut-kebutan menggunakan
sepeda motor; (2) Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi
kenakalan remaja adalah sebagai pembimbing, yaitu dengan menanamkan
nilai-nilai agama Islam, sebagai upaya preventif untuk mengatasi kenakalan
remaja. Selain itu, guru PAI menjadi konselor kedua setelah guru BK,
apabila diminta untuk membantu pelaksanaan konseling, dengan tetap
memperlimbangkan vraktu luang guru PAI. (3) Faktor yang mendukung
peran guru PAI dalam mengatasi kenakalan remaja adalah (a) muatan
pendidikan agama islam yang padat dan dibagi dalam beberapa mata
pelajaran; (b) adanya kerjasama guru PAI dengan guru lain,waii kelas dan
BK; (c) adanya ektrakurikuler Korps Dai Mayoga yang diharapkan dapat
mejadi konselor sebaya. Adapun faktor yang menghambat adalah (a)
kurangnya kesadaran siswa untuk mematuhi peraturan sekolah; (b) belum
adanya kerja sama dengan orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja;
Can (c) kedekatan sekolah dengan pusat perbelanjaan dan hiburan. Adapun
hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa Kenakalan Remaja di MAN
Yogyakarla III sangat tinggi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruh | en_US |
dc.publisher | FAI UMY | en_US |
dc.subject | Peran Guru Pendidikan Agama, Kenakalan Remaja | en_US |
dc.title | PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI MAN YOGYAKARTA III | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
257 | en_US |