dc.contributor.advisor | ANITA RAHMAWATI | |
dc.contributor.advisor | ANITA WIDIANTI | |
dc.contributor.author | FEBRIAN, ANGGA RAMDHANI KHOIRUL | |
dc.date.accessioned | 2016-12-15T06:46:11Z | |
dc.date.available | 2016-12-15T06:46:11Z | |
dc.date.issued | 2016-08-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7226 | |
dc.description | Transportasi darat masih menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mobilitas, terutama untuk jarak pendek sampai menengah. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan prasarana transportasi darat terutama jaringan jalan senantiasa meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan. Peningkatan kebutuhan ini harus diimbangi dengan peningkatan performa perkerasan jalan agar jalan yang dibangun kuat dan mampu memenuhi umur layanannya. Dalam pelaksanaan perkerasaan jalan raya pemadatan aspal dan jumlah tumbukan sangat berpengaruh terhadap karakteristik lapisan aspal. Salah satu jenis campuran panas yang digunakan adalah Asphalt Treated Base (ATB) yang terdiri dari agregat, bahan pengisi dan bitumen dengan proporsi campuran yang telah ditentukan.
Pemadatan sangat mempengaruhi kekuatan campuran aspal terutama dari nilai-nilai parameter uji Marshall, yaitu stabilitas dan flow (kelelehan). Pada penelitian ini menggunakan variasi pemadatan dengan 2x25, 2x50, 2x75, 2x100 untuk menganalisis jumlah tumbukan efektif. Campuran panas pada penelitian ini digunakan campuran Asphalt Treated Base (ATB). Dari pengujian Marshall diperoleh data yang akan dijadikan sebagai dasar perhitungan yakni VMA, VIM, VFA, stabilitas dan flow. Nilai stabilitas dan flow didapatkan dari pengujian menggunakan uji Marshall, sedangkan VMA, VIM serta VFA ditentukan melalui penimbangan benda uji dan perhitungan (berat kering, berat kering permukaan dan berat dalam air).
Berdasarkan hasil pengujian Marshall secara keseluruhan, maka parameter Marshall pada campuran Asphalt Treated Base (ATB) ini memperoleh jumlah tumbukan yang optimum yaitu pada tumbukan 2 x 75 kali. Jumlah tumbukan 2x75 lebih disarankan. Pada 2x50 tumbukan nilai stabilitas rendah karena agregat masih belum terlalu rapat dan flow yang tidak memenuhi spesifikasi karena campuran yang belum terlalu padat, sehingga campuran rentan terhadap sifat plastis dan mudah berubah bentuk apabila mendapatkan beban lalu lintas. Sedangkan tumbukan 2x100 nilai stabilitas tinggi dan nilai VFA lebih tinggi yang akan mengakibatkan lapis keras mudah mengalami bleeding. | en_US |
dc.description.abstract | Transportasi darat masih menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mobilitas, terutama untuk jarak pendek sampai menengah. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan prasarana transportasi darat terutama jaringan jalan senantiasa meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan. Peningkatan kebutuhan ini harus diimbangi dengan peningkatan performa perkerasan jalan agar jalan yang dibangun kuat dan mampu memenuhi umur layanannya. Dalam pelaksanaan perkerasaan jalan raya pemadatan aspal dan jumlah tumbukan sangat berpengaruh terhadap karakteristik lapisan aspal. Salah satu jenis campuran panas yang digunakan adalah Asphalt Treated Base (ATB) yang terdiri dari agregat, bahan pengisi dan bitumen dengan proporsi campuran yang telah ditentukan.
Pemadatan sangat mempengaruhi kekuatan campuran aspal terutama dari nilai-nilai parameter uji Marshall, yaitu stabilitas dan flow (kelelehan). Pada penelitian ini menggunakan variasi pemadatan dengan 2x25, 2x50, 2x75, 2x100 untuk menganalisis jumlah tumbukan efektif. Campuran panas pada penelitian ini digunakan campuran Asphalt Treated Base (ATB). Dari pengujian Marshall diperoleh data yang akan dijadikan sebagai dasar perhitungan yakni VMA, VIM, VFA, stabilitas dan flow. Nilai stabilitas dan flow didapatkan dari pengujian menggunakan uji Marshall, sedangkan VMA, VIM serta VFA ditentukan melalui penimbangan benda uji dan perhitungan (berat kering, berat kering permukaan dan berat dalam air).
Berdasarkan hasil pengujian Marshall secara keseluruhan, maka parameter Marshall pada campuran Asphalt Treated Base (ATB) ini memperoleh jumlah tumbukan yang optimum yaitu pada tumbukan 2 x 75 kali. Jumlah tumbukan 2x75 lebih disarankan. Pada 2x50 tumbukan nilai stabilitas rendah karena agregat masih belum terlalu rapat dan flow yang tidak memenuhi spesifikasi karena campuran yang belum terlalu padat, sehingga campuran rentan terhadap sifat plastis dan mudah berubah bentuk apabila mendapatkan beban lalu lintas. Sedangkan tumbukan 2x100 nilai stabilitas tinggi dan nilai VFA lebih tinggi yang akan mengakibatkan lapis keras mudah mengalami bleeding. | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | Asphalt Treated Base (ATB), Karakteristik Marshall, Kadar Aspal Optimum (KAO) | en_US |
dc.title | PENGARUH JUMLAH PEMADATAN TERHADAP PARAMETER UJI MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT TREATED BASE (ATB) MENURUT SPESIFIKASI BINA MARGA 2010 REV-2 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
265 | en_US |