View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Master Thesis
      • Master of Political Science and International Relationship
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Master Thesis
      • Master of Political Science and International Relationship
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PERUBAHAN KEBIJAKAN INDONESIA DALAM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI ARAB SAUDI TAHUN 2011-2014

      Thumbnail
      View/Open
      ABSTRAK (193.3Kb)
      BAB I (626.7Kb)
      BAB II (620.5Kb)
      BAB III (648.7Kb)
      BAB IV (477.0Kb)
      COVER (18.91Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (350.8Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (493.2Kb)
      BAB V (276.1Kb)
      LAMPIRAN (212.2Kb)
      LAMPIRAN (2.536Mb)
      Date
      2016-12-26
      Author
      FATMAWATI, DIANA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian kali ini membahas tentang upaya resolusi konflik ketenagakerjaan yang terjadi antara Indonesia dan Arab Saudi, dimana penandatanganan MoU Perlindungan dan Penempatan TKI yang dilaksanakan oleh pemerintah kedua negara pada tahun 2014 lalu dilihat sebagai sebuah pelunakan kebijakan pasca gagahnya komitmen moratorium pengiriman TKI tahun 2011. Penelitian ini mencoba menganalisa tentang apa sesungguhnya alasan dibalik keputusan pelunakan kebijakan oleh pemerintah Indonesia ketika itu, dan bagaimana dinamika konflik akhirnya mengantarkan kedua negara pada kesediannya untuk berdamai melalui penandatanganan MoU. Dengan menggunakan Theory of Ripeness milik William Zartman, ditemukan bahwa penandatanganan MoU tahun 2014 itu rupanya terjadi karena kedua belah pihak memasuki kondisi yang disebut Zartman sebagai Mutually Hurting Stalemate (MHS). Kedua negara justru siap untuk bernegosiasi ketika akhirnya mengalami sejumlah kondisi deadlock (jalan buntu) yang kemudian ‘memaksa’ keduanya untuk berdamai demi mengatasi kondisi-kondisi ‘menyulitkan’ tersebut. Dengan kerangka ini, ditemukan bahwa alasan pemerintah Indonesia mengusulkan penandatanganan MoU tahun 2014 adalah karena urgensi dibentuknya perjanjian bilateral sesuai dengan UU No. 39 Tahun 2004 yang menjadi prasyarat bagi upaya penanganan berbagai dampak kebijakan moratorium, seperti; meningkatnya praktik TKI ilegal, tingginya protes dan desakan publik terhadap pemerintah, serta ancaman meningkatnya kekerasan terhadap TKI overstayers.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7484
      Collections
      • Master of Political Science and International Relationship

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV