dc.contributor.author | ARIFIANTO, ADITYO | |
dc.date.accessioned | 2017-01-02T02:17:36Z | |
dc.date.available | 2017-01-02T02:17:36Z | |
dc.date.issued | 2017-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7743 | |
dc.description | Setelah perang Irak berakhir, Irak mengalami kerugian ekonomi yang sangat signifikan. Untuk dapat melanjutkan status Irak sebagai sebuah Negara yang menjamin kemakmuran rakyatnya, Irak harus dibangun kembali. Namun, Pemerintah Irak tidak dapat melakukan rekonstruksi sendirian. Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Irak kembali. Sehingga, Pemerintah Irak membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan asing untuk menanam investasi di rekonstruksi Irak. Amerika Serikat menawarkan beberapa perusahaannya, termasuk Wamar International, untuk bergabung dalam proyek rekonstruksi tersebut. Amanat tersebut merupakan tawaran yang cukup beresiko bagi Wamar International mengingat bahwa kondisi keamanan dalam negeri pasca-perang Irak masih belum stabil. Namun, Wamar International memutuskan untuk menanam investasi dalam jumlah besar dalam rekonstruksi Irak. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini mencoba untuk mengkaji alasan mengapa Wamar International memutuskan untuk menanam investasi dalam jumlah besar dalam rekonstruksi Irak, dengan menggunakan teori Model Aktor Rasional oleh Graham T. Allison. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan metode kualitatif. | en_US |
dc.description.abstract | Setelah perang Irak berakhir, Irak mengalami kerugian ekonomi yang sangat signifikan. Untuk dapat melanjutkan status Irak sebagai sebuah Negara yang menjamin kemakmuran rakyatnya, Irak harus dibangun kembali. Namun, Pemerintah Irak tidak dapat melakukan rekonstruksi sendirian. Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Irak kembali. Sehingga, Pemerintah Irak membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan asing untuk menanam investasi di rekonstruksi Irak. Amerika Serikat menawarkan beberapa perusahaannya, termasuk Wamar International, untuk bergabung dalam proyek rekonstruksi tersebut. Amanat tersebut merupakan tawaran yang cukup beresiko bagi Wamar International mengingat bahwa kondisi keamanan dalam negeri pasca-perang Irak masih belum stabil. Namun, Wamar International memutuskan untuk menanam investasi dalam jumlah besar dalam rekonstruksi Irak. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini mencoba untuk mengkaji alasan mengapa Wamar International memutuskan untuk menanam investasi dalam jumlah besar dalam rekonstruksi Irak, dengan menggunakan teori Model Aktor Rasional oleh Graham T. Allison. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan metode kualitatif. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | WAMAR INTERNATIONAL | en_US |
dc.subject | IRAK | en_US |
dc.subject | AMERIKA SERIKAT | en_US |
dc.subject | REKONSTRUKSI | en_US |
dc.subject | REKONSTRUKSI | en_US |
dc.title | PERAN PERUSAHAAN WAMAR INTERNATIONAL DALAM REKONSTRUKSI IRAQ PASCA PERANG 2003-2008 | en_US |