dc.description.abstract | Latar Belakang. Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang termasuk dalam golongan aktiva lancar. Rumah sakit pasti memiliki beberapa pelanggan yang tidak sanggup membayar atau akan melunasi hutang mereka.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengelolaan piutang dapat mengganggu likuiditas rumah sakit atau tidak dan kinerja keuangan
Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analysis verifikatif analisis. Penelitian dilakukan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul dengan menggunakan laporan keuangn periode 2011-2013 dan wawancara dengan bagian keuangan.
Hasil dan Pembahasan. Berdasarkan 7 indikator kinerja keuangan dari Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran BLU Rumah Sakit yaitu imbalan investasi, rasio kas, rasio lancar, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran total aktiva, rasio modal sendiri terhadap total aktiva menunjukkan kinerja keuangan periode 2011-2013 rumah sakit dalam keadaan sehat. Metode penagihan yang kurang efektif menyebabkan rendahnya ratio perputaran piutang dan lambatnya pengembalian piutang pada piutang pasien Relasi dan Jamkesmas. Jumlah saldo kas minimal selama tiga periode 2011-2013 yang kurang rentan terhadap tidak terpenuhinya kewajiban jangka pendek.
Kesimpulan. Kinerja keuangan rumah sakit masuk dalam kategori sehat. Metode penagihan piutang yang kurang efektif menyebabkan rendahnya ratio perputaran piutang dan pengembalian piutang yang lambat pada pasien Jamkesmas dan Pasien relasi.. Jumlah saldo kas minimal yang rendah bisa menempatkan rumah sakit dalam keadaan ilikuid. | en_US |