Show simple item record

dc.contributor.advisorMANDIYO PRIYO
dc.contributor.advisorANITA WIDIANTI
dc.contributor.authorMULARTI, DEVINTA ADITYA
dc.date.accessioned2017-06-12T06:24:47Z
dc.date.available2017-06-12T06:24:47Z
dc.date.issued2017-04-11
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10862
dc.description.abstractTolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan dan juga menghindarkan adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Penelitian ini membahas mengenai analisa percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan metode penambahan jam kerja (lembur) yang bervariasi dari 1 jam lembur sampai 3 jam lembur dan penambahan tenaga kerja 1 sampai tenaga kerja 3 selanjutnya menentukan perubahan biaya proyek setelah dilakukan lembur, serta membandingkannya antara penambahan tenaga kerja yang selanjutnya dibandingkan kembali dengan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja menggunakan program Microsoft Project 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 252 hari dengan biaya Rp14.476.373.329,00. (2) dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 232 hari dengan biaya sebesar Rp14.376.387.501,39, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 218 hari dan biaya sebesar Rp14.800.304.382,57 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 207 hari dengan biaya Rp15.177.220.580,12. (3) setelah penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi crashing 232 hari dengan biaya sebesar Rp14.376.387.501,39, untuk penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 218 hari dengan biaya sebesar Rp14.352.705.103,57 dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapatkan durasi crashing 207 hari dengan biaya Rp14.351.438.456,12. (4) Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 1 jam dengan durasi 232 hari dan total biaya proyek Rp14.376.387.501,39. (5) dari ketiga penambahan tenaga kerja didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 jam dengan durasi 207 hari dan total biaya proyek Rp14.351.438.456,12. (6) biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.description.sponsorshipTolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan dan juga menghindarkan adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Penelitian ini membahas mengenai analisa percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan metode penambahan jam kerja (lembur) yang bervariasi dari 1 jam lembur sampai 3 jam lembur dan penambahan tenaga kerja 1 sampai tenaga kerja 3 selanjutnya menentukan perubahan biaya proyek setelah dilakukan lembur, serta membandingkannya antara penambahan tenaga kerja yang selanjutnya dibandingkan kembali dengan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja menggunakan program Microsoft Project 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 252 hari dengan biaya Rp14.476.373.329,00. (2) dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 232 hari dengan biaya sebesar Rp14.376.387.501,39, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 218 hari dan biaya sebesar Rp14.800.304.382,57 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 207 hari dengan biaya Rp15.177.220.580,12. (3) setelah penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi crashing 232 hari dengan biaya sebesar Rp14.376.387.501,39, untuk penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 218 hari dengan biaya sebesar Rp14.352.705.103,57 dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapatkan durasi crashing 207 hari dengan biaya Rp14.351.438.456,12. (4) Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 1 jam dengan durasi 232 hari dan total biaya proyek Rp14.376.387.501,39. (5) dari ketiga penambahan tenaga kerja didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 jam dengan durasi 207 hari dan total biaya proyek Rp14.351.438.456,12. (6) biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectMICROSOFT PROJECT 2010en_US
dc.subjectDURASIen_US
dc.subjectBIAYA DAN WAKTUen_US
dc.titleSTUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR 0180en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record