KEMAMPUAN GURU ISMUBA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL SISWA MELALUI KEGIATAN KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH PLUS MUNTILAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perencanaan guru ISMUBA
dalam mengembangkan kecerdasan emosi dan spiritual siswa melalui kegiatan
keislamaan. (2) Menganalisis strategi Guru ISMUBA dalam mengembangkan
kecerdasan emosi dan spiritual siswa. (3) Menganalisis tingkat keberhasilan guru
ISMUBA dalam mengembangkan kecerdasan emosi dan spiritual siswa.(4)
Mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan
kecerdasan emosi dan spiritual siswa.
Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif expost facto dengan
pendekatan mixed method. Subjek penelitiannya adalah Guru ISMUBA yang
berjumlah 5 orang. Sedangkan untuk siswa populasi berjumlah 269 anak dengan
sampel 135 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified sampling.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi,
observasi dan angket. Untuk data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif,
sedangkan data kualitatif secara deskriptif kualitatif. .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan Guru ISMUBA dalam
mengembangkan kecerdasan emosi dan spiritual melalui kegiatan keislaman
sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya persiapan, perumusan tujuan
kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi yang terstruktur serta sosialisasi yang sudah
menyeluruh. (2) Strategi Guru ISMUBA dalam mengembangkan kecerdasan
emosi dan spiritual siswa sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan materi kegiatan
keislaman yang berhubungan dengan kecerdasan emosi dan spiritual siswa,
metode yang sesuai (keteladanan dan pembiasaan), penilaian yang menyeluruh
serta media pendukung yang digunakan secara optimal. (3) Tingkat keberhasilan
Guru ISMUBA dalam mengembangkan kecerdasan emosi dan spritual siswa
sudah berhasil. Hal ini terbukti dengan data yang menunjukkan dari 135
responden 53% memiliki kecerdasan emosi yang baik. Sedangkan untuk
kecerdasan spiritual menunjukkan 44% memiliki kecerdasan spiritual yang baik.
(4) Faktor penghambat meliputi maraknya media sosial, minat dan bakat siswa,
lingkungan pergaulan, komunikasi dengan orang tua. Faktor pendukung meliputi
adanya program IFDS (Islamic Fullday School) dan dukungan orang tua