HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI KAFEIN PADA PRIA DEWASA MUDA TERHADAP RISIKO PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA (POAG)
Abstract
Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan
pencekungan diskus optikus, kelainan lapang pandang dan disertai dengan peningkatan
tekanan intraokular (TIO) yang merupakan faktor resiko terjadinya glaukoma. Glaukoma
merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak setelah katarak di seluruh dunia. Salah
satu jenis glaukoma yang sering terjadi adalah Primary Open Angle Glaucoma (POAG).
Kejadian risiko POAG dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya gaya hidup, seperti
konsumsi kafein. Kafein diketahui dapat meningkatkan tekanan intraokular (TIO) 1 – 4
mmHg selama kurang lebih 2 jam. Peningkatan TIO melalui penghambatan
phosphodiesterase yang meningkatkan cAMP di badan siliaris. Studi ini diperlukan untuk
menilai hubungan antara frekuensi konsumsi kafein dengan risiko POAG.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional dilakukan terhadap 35 sampel penelitian pria dengan usia 20 - 40 tahun dengan
melakukan pengisian kuisioner dan pemeriksaan tekanan intraokuler (TIO) kedua mata
dengan tonometer non-kontak dalam satu waktu. Analisa data dengan SPSS 16.0
menggunakan uji korelasi Chi-Square untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan
antara frekuensi konsumsi kafein dengan tekanan intraokular.
Hasil: Pada penelitian ini jumlah 35 responden berusia 20 – 40 tahun dengan rata – rata
usia yaitu 20 - 24 tahun (91,42%), didapatkan responden yang mengkonsumsi kopi murni
sebesar 62,8% dan konsumsi teh murni sebesar 82,8%, dan 18 responden (51,42%)
diketahui mengkonsumsi keduanya yaitu kopi dan teh sebanyak 4 – 6 cangkir perminggu.
Nilai rerata TIO pada responden mata kanan dan kiri dengan kebiasaan konsumsi kafein
adalah sebesar 11,19 mmHg dan 10,8 mmHg. Uji korelasi Chi-Square didapatkan tidak
ada hubungan bermakna antara TIO dengan konsumsi kafein (p=0,615) dengan nilai
korelasi 0,141.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi
konsumsi kafein pada pria dewasa muda terhadap risiko POAG.