FENOMENA KOMUNIKASI EWOM (ELECTRONIC WORD OF MOUTH) DI INSTAGRAM STUDI ETNOGRAFI VIRTUAL PADA FOOD INSTAGRAMMER PROFESSIONAL YOGYAKARTA (AKUN: @JOGJAFOOD, @STREETFOODSTORIES, DAN @GILAMAKANJOGJA) DALAM PROMOSI KULINER DI INSTAGRAM)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena komunikasi
eWOM di Instagram dalam promosi produk kuliner yang dilakukan oleh food
Instagrammer professional yang terjadi karena munculnya paradigma baru
komunikasi pemasaran di cybermedia yang membentuk banyak fenomena baru di
cyberculture. Objek penelitian ini adalah food Instagrammer professional yang
telah melakukan food Instagramming lebih dari 2 tahun, telah memiliki >20.000
pengikut di Instagram dan berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Data penelitian dikumpulkan melalui sebelas teknik pengambilan data yakni
observasi, interview online, capturing screenshoot, capturing chatlogs, video,
audio, data collection in other context, historical and archival research, artefak
virtual, hasil interview offline dan terakhir menggunakan data kuantitatif. Metode
yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan etnografi virtual. Partisipan dalam penelitian ini adalah akun
@jogjafood, @streetfoodstories, dan @gilamakanjogja dengan followers masingmasing
akun sebanyak 1 orang yang diambil secara acak. Kemudian penelitian ini
menggunakan empat tahap analisis sebelum melakukan interpretasi yakni analisis
ruang media, dokumen media, objek media, dan pengalaman.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa penggunaan Instagram dalam
promosi kuliner selain membentuk sebuah identitas baru, mampu menjadi alat
promosi yang lebih efektif daripada penggunaan media lainnya, aspek visual
memiliki pengaruh yang lebih dominan pada pembentukan fenomena komunikasi
eWOM dalam promosi kuliner, audio visual pada promosi kuliner memberikan efek
yang signifikan untuk meningkatkan impression pengguna Instagram, aspek bahasa
berpengaruh pada pembentukan fenomena komunikasi eWOM dalam promosi
kuliner, fenomena komunikasi eWOM dalam promosi kuliner membentuk sebuah
gaya hidup yang terkenal dengan istilah bahasa ‘hitz dan kekinian” dan berlangsung
secara online dan offline. Dan terakhir fenomena komunikasi eWOM dalam
promosi kuliner oleh food Instagrammer professional di Instagram telah
membentuk budaya konsumtif.