HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DARAH TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTRITIS
Abstract
Latar Belakang: Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang paling
banyak diderita oleh orang dewasa dan lansia di dunia. Pada osteoarthritis terjadi
kerusakan tulang rawan sendi diperparah dengan adanya beberapa faktor risiko
seperti usia, jenis kelamin, aktivitas, dll. Adanya jejas mekanis dan kimiawi pada
sendi dapat merangsang terbentuknya molekul abnormal dan produk degradasi
kartilago di dalam cairan sinovial sendi yang dapat menyebabkan terjadi inflamasi
sendi, kerusakan kondrosit dan nyeri.Tingkat keparahan dari osteoartritis dapat
diukur secara objektif dengan gambaran radiologis menggunakan KellgrenLawrence
dan secara subjektif dengan gejala klinis menggunakan WOMAC.
Asam urat dapat mempengaruhi keparahan pada osteoartritis melalui proses
inflamasi pada sendi.
Metode penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Desain
penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu pasien Osteoarthritis rawat jalan di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I yang berjumlah 24 responden dan RSUD
Wirosaban Yogyakarta yang berjumlah 13 responden yang diambil secara acak.
Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square untuk melihat hubungan
antara kadar asam urat darah dengan keparahan OA. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rekam medis, hasil gambaran radiologis lutut, dan
kuesioner WOMAC.
Hasil penelitian: Pasien Osteoartritis yang mengalami hiperurisemi sebanyak 7
orang (18.9%) dan 30 orang (81.1%) adalah normal atau tidak mengalami
hiperurisemi. Dilihat dari gambaran radiologis, pasien dengan hiperurisemi paling
banyak pada grade 4 yaitu sebanyak 3 orang (42.9%) sedangkan pada pasien yang
normal paling banyak pada grade 3 yaitu 11 orang (36.7%), sehingga dapat
dikatan terdapat hubungan secara klinis antara kadar asam urat darah dengan
tingkat keparahan osteoartritis. Secara statistik, tidak terdapat hubungan antara
kadar asam urat darah dengan tingkat keparahan osteoartritis baik dari gambaran
radiologis maupun berdasarkan skor WOMAC dengan nilai p = 0.237 dan nilai p
= 0.953.
Kesimpulan: dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
secara klinis antara kadar asam urat darah dengan tingkat keparahan osteoartritis
yang dilihat secara objektif dengan gambaran radiologis. Namun, tidak terdapat
hubungan secara statistik antara kadar asam urat darah dengan osteoartritis baik
secara objektif dengan gambaran radiologis maupun secara subjektif dilihat dari
skor WOMAC.