PERBEDAAN EKSTRAK KULIT SALAK PONDOH (Salacca zalacca) DAN SODIUM HIPOKLORIT 0,5% DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans PADA PLAT RESIN AKRILIK
Abstract
Latar belakang: Resin akrilik (polymethil methacrylate) merupakan salah satu bahan basis gigi tiruan yang sering digunakan di kedokteran gigi. Pengguna gigi tiruan sering mengalami denture stomatitis. Pencegahan denture stomatitis dapat dilakukan dengan membersihkan gigi tiruan. Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan secara mekanik, kimia, atau kombinasi keduanya. Sodium hipoklorit adalah larutan kimia yang biasanya digunakan untuk membersihkan gigi tiruan. Hasil uji fitokimia ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) mengandung senyawa aktif flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas ekstrak kulit salak pondoh (Salacca zalacca) dan Sodium hipoklorit 0,5% sebagai pembersih gigi tiruan terhadap jumlah koloni Candida albicans.
Metode penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Dua puluh tujuh sampel cakram resin akrilik diameter 10 mm dan tebal 2 mm direndam dalam saliva buatan selama 1 jam kemudian direndam dalam suspensi Candida albicans selama 24 jam. Sampel dibagi dalam 3 kelompok perlakuan lalu direndam dengan aquades, ekstrak kulit salak pondoh (Salacca zalacca) dan Sodium hipoklorit 0,5% selama 8 jam. Sampel diambil dan dilakukan pengenceran seri. Jumlah koloni Candida albicans dihitung pada media Saboraoud setelah diinkubasi selama 48 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan one-way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post hoc.
Hasil penelitian: Uji One Way Anova didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh ekstrak kulit salak pondoh (Salacca zalacca) dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans tetapi Sodium hipoklorit 0,5% memiliki efektifitas yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak kulit salak pondoh (Salacca zalacca)