PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL ANODIZING ALUMINIUM SERI 5
Abstract
Anodizing merupakan proses pelapisan secara elektrolisis yang merubah aluminium menjadi aluminium oksida, pada permukaan yang akan dilapisi. Proses anodizing banyak digunakan dalam industri manufaktur khususnya dibidang otomotif karena banyak mempunyai keunggulan antara lain : tahan terhadap goresan, mudah dalam perawatan dan menambah nilai dekoratif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi arus listrik terhadap kekerasan permukaan dan ketebalan lapisan oksida dalam proses anodizing aluminium seri 5.
Spesimen penelitian ini adalah plat aluminium seri 5, dengan dimensi panjang 40 mm, lebar 30 mm dan tebal 8 mm. Spesimen di amplas dengan 3 kali proses pengamplasan menggunakan amplas logam seri P1000, P2000, dan C5000 yang dilanjutkan dengan proses cleaning dengan larutan natrium karbonat (Na2CO3) konsentrasi 50 gram/1000 ml air reverse osmosis. Dilanjutkan dengan proses etching, desmut, anodizing menggunakan konsentrasi larutan asam sulfat (H2SO4) 400 ml berbanding 600 ml air reverse osmosis. Variasi arus listrik yang digunakan pada proses anodizing sebesar 1 Ampere, 3 Ampere, 5 Ampere, dengan waktu pencelupan 15 menit dan tegangan konstan 24 Volt. Setelah itu dilakukan proses dyeing dan sealing. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kekerasan (vikers) dan ketebalan lapisan oksida (coating thickness gauge).
Hasil dari pengujian kekerasan rata-rata yaitu sebesar 57.52 VHN, 55.26 VHN, dan 54.73 VHN secara berurutan. Nilai kekerasan tertinggi sebesar 57.52 VHN didapat pada arus listrik 1 Ampere, kemudian nilai ketebalan lapisan oksida tertinggi pada proses anodizing terdapat pada kuat arus 5 Ampere sebesar 6.40 μm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar arus yang digunakan, nilai kekerasan aluminium menurun dan ketebalan lapisan oksida bertambah.