FACTORS INFLUENCING INCOME OF SHALLOT FARMING IN JAVA INDONESIA
Abstract
Bawang merah merupakan komoditas pertanian strategis yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun umbi yang sudah matang. Manfaat utama dari bawang merah yang sebenarnya adalah sebagai bumbu penyedap rasa masakan. Sentra produksi bawang merah nasional berada di Pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Brebes, Cirebon, dan Nganjuk. Guna mengembangkan produktitivitas komoditas tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cirebon, Brebes, dan Nganjuk dengan jumlah sampel 30 petani pada tiap lokasi yang diambil secara random. Data yang digunakan merupakan data primer untuk satu musim tanam yaitu musim tanam kedua untuk Kabupaten Cirebon (April-Mei), dan Kabupaten Nganjuk (Juli-Agustus), serta musim tanam pertama untuk Kabupaten Brebes (Maret-April). Pendapatan usahatani bawang merah dianalisis secara matematis. Model UOP Profit Function digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktifitas dan pendapatan petani paling tinggi terjadi di Kabupaten Nganjuk, kemudian diikuti Kabupaten Cirebon, dan terakhir Kabupaten Brebes. Pengeluaran untuk benih atau bibit memberikan kontribusi paling tinggi terhadap total biaya usahatani bawang merah pada semua lokasi penelitian. Harga benih mempengaruhi pendapatan usahatani di Kabupaten Brebes dan Cirebon. Upah tenaga kerja dan harga insektisida mempengaruhi pendapatan usahatani di Kabupaten Brebes serta Nganjuk.