TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BERDASARKAN FAKTOR GEOGRAFIS DI INDONESIA
Date
2017-07-21Author
PRATIWI, AMELIA
SUWARSI, AQIDAH ASRI
SATYA, JULIA NOERMAWATI EKA
JULIANTI, NURA DWI
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Berdasarkan
Faktor Geografis di Indonesia
Amelia Pratiwi1, Julia Noermawati Eka S.2, Aqidah Asri Suwarsi3, Nura Dwi Julianti4
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
amelia.utomo@gmail.com1
julianoermawati@gmail.com2
ida.pppa@gmail.com3
juliantinura@gmail.com4
Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi BPRS di Indonesia dengan menggunakan metode stochastic frontier approach (SFA) dan konsep keuntungan alternatif. BPRS yang menjadi sampel ada 61 bank yang semuanya beroperasi di Pulau Jawa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan fokus pada BPRS yang ada di Pulau Jawa, mengingat jumlah BPRS di pulau ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di pulau lain di Indonesia.
BPRS sampel dibagi menjadi empat kelompok wilayah, yang didasarkan pada faktor geografis dengan indikator luas wilayah, banyaknya kabupaten dan kota di setiap kelompok daerah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh daerah operasional secara geografis terhadap tingkat efisiensi kinerja BPRS. Ke empat kelompok tersebut yaitu Daerah A meliputi BPRS di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, Daerah B terdiri dari BPRS di Propinsi Jawa Barat, Daerah C merupakan BPRS yang beroperasi di Propinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, serta Daerah D adalah BPRS yang ada di Propinsi Jawa Timur.
Dalam penelitian ini, tingkat efisiensi BPRS sebagai variabel dependen diukur menggunakan variabel input yaitu dana pihak ketiga dan biaya operasional lain, serta variabel output berupa total pembiayaan, aktiva lancar dan pendapatan operasional lainnya. Sementara itu variabel independen yang dianalisis pengaruhnya terhadap tingkat efisiensi adalah CAR, FDR dan NPF. Data diolah menggunakan metode SFA dan analisis linier regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pendekatan SFA dan konsep keuntungan alternatif, secara umum tingkat efisiensi BPRS di Indonesia masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil yang didapat bahwa 31 dari 61 BPRS yang dijadikan sampel memiliki nilai efisiensi lebih kecil dari 0.501. Efisiensi yang dilihat dari nilai keuntungan yang dihasilkan BPRS dipengaruhi secara signifikan oleh variabel harga tenaga kerja, piutang jual beli, dan pembiayaan bagi hasil, dengan harga tenaga kerja sebagai variabel yang paling besar pengaruhnya. Variabel harga dana memiliki pengaruh terhadap efisiensi BPRS namun tidak signifikan dan bersifat negative atau menurunkan keuntungan. Perbedaan daerah operasional secara geografis yang diukur menggunakan indikator luas wilayah mempengaruhi secara signifikan dan positif nilai rata-rata efisiensi yang dihasilkan. BPRS di daerah yang luas wilayahnya secara geografis lebih besar memiliki nilai efisiensi rata-rata yang lebih besar dibanding BPRS di daerah yang luas wilayahnya lebih kecil.
Kata kunci : efisiensi, bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS), stochastic frontier approach (SFA), konsep keuntungan alternatif