Salah satu daerah di Indonesia yang dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia dan dikenal akan kelestarian batiknya ialah Daerah Istimewa Yogyakarta. Begitu pula dengan salah satu kabupaten di dalamnya yaitu Sleman. Sleman memiliki batik khas daerahnya dengan unsur dasar visualisasi dari flora, fauna dan kondisi geografis yang ada di wilayah daerah. Dari hal tersebut menjadi tugas utama bagi Dinas Kabudayaan dan Pariwisata Sleman untuk mengenalkan produk lokal yang nantinya akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Sleman. Dalam hal ini dinas melakukannya melalui sebuah event, maka diperlukan juga manajemen event yang sesuai untuk dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen event yang dilakukan oleh penyelenggara Event Sleman Fashion Festival yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman yang bekerja sama dengan Dimas Diajeng Sleman. Kerangka teori yang digunakan adalah teori manajemen event dimana terdapat aspek perencanaan, pra event, pelaksanaan, dan evaluasi dalam melaksanakan sebuah event. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian berlangsung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa event telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan teori manajement event yang ada yaitu meliputi perencanaan event, pelaksanaan dan evaluasi. Dari hasil pelaksanaan event Sleman Fashion Festival dikatakan bahwa event tersebut sesuai dan dapat mencapai tujuannya yaitu meningkatkan branding batik Sleman. Selain itu dari pihak dinas dan panitia sudah melakukan evaluasi untuk membenahi hal yang dirasa masih kurang pada event di tahun berikutnya.