UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui kondisi kepribadian siswa di SDIT Insan Utama Kasihan, (2) untuk mengetahui upaya guru pendidikan agama Islam dalam membentuk kepribadian muslim siswa di SDIT Insan Utama Kasihan, (3) serta untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung guru pendidikan agama Islam dalam membentuk kepribadian muslim siswa di SDIT Insan Utama Kasihan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitiannya adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis datanya penulis menggunakan analisis model Miles and Huberman.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kepribadian siswa di SDIT Insan Utama Kasihan ini secara umum sudah baik, meskipun masih ada beberapa anak yang berperilakuan kurang baik seperti makan sambil berdiri, makan menggunakan tangan kiri, berkata kasar, dan membuang sampah sembarangan. Kepribadian siswa di sekolah ini jika dilihat dari segi akidahnya, sangat ditekankan sekali agamanya. Jika dilihat dari segi ibadahnya, disekolah ini mengajarkan kepada siswanya untuk shalat 5 waktu, shalat dhuha, shalat tahajud, dan puasa sunnah. Selanjutnya jika dilihat dari segi akhlak siswa, di sekolah ini secara umum sudah baik. (2) Upaya guru pendidikan agam Islam dalam membentuk kepribadian muslim siswa di SDIT Insan Utama Kasihan yaitu dengan menumbuhkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada Allah SWT, mengarahkan siswa dalam pelaksanaan ibadah di sekolah, membimbing siswa agar memiliki akhlak yang baik, memotivasi siswa agar giat menuntut ilmu, serta memotivasi siswa agar bercita-cita dunia dan akhirat. (3) Faktor penghambat guru pendidikan agama Islam dalam membentuk kepribadian muslim siswa adalah tingkat pemahaman anak yang berbeda-beda dan kurangnya kesinambungan antara program di sekolah dengan orang tua di rumah. Faktor pendukungnya adalah lingkungan sekolah yang agamis, adanya kerjasama antara guru pendidikan agama Islam dengan guru lainnya, dan adanya program-program sekolah yang menunjang pembentukan kepribadian siswa.