HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN MALOKLUSI MENGGUNAKAN HANDICAPPING MALOCCLUSION ASSESSMENT INDEX (HMAI)
Abstract
Latar Belakang: Kebutuhan estetika menjadi hal utama pada saat ini, masyarakat mulai sadar akan pentingnya penampilan. Maloklusi yang merupakan keadaan tidak normal akibat posisi gigi-geligi yang tidak teratur yaitu gigi berjejal, protrusif, malposisi, atau hubungan yang tidak harmonis dengan antagonisnya, menjadi salah satu masalah pada estetika wajah individu. Asupan gizi yang salah, baik kekurangan maupun kelebihan asupan gizi menjadi salah satu penyebab tidak langsung dari maloklusi. Asupan nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan tulang, dan pertumbuhan yang tidak normal pada dentokranial dapat menyebabkan maloklusi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan maloklusi menggunakan Handicapping Malocclusion Assessment Index (HMAI). Metode : Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental dengan pendekatan cross-sectional kepada 37 subjek penelitian. Peneliti mengukur tinggi dan berat badan subjek, serta melakukan pencetakan rahang subjek. Penilaian maloklusi menggunakan HMAI dilakukan pada studi model. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Kendall’s tau-b. Hasil : Dari uji korelasi Kendall’s tau-b didapat hasil Sig. 0,405 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan maloklusi yang diukur menggunakan HMAI pada siswi usia 13-15 tahun di MTs Mu’alimaat Yogyakarta. Kesimpulan: tidak ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan maloklusi yang diukur menggunakan HMAI pada siswi usia 13-15 tahun di MTs Mu’alimaat Yogyakarta.