Show simple item record

dc.contributor.advisorJAZAUL IKHSAN
dc.contributor.advisorRESTU FAIAZAH
dc.contributor.authorHENDARWAN, FAHMI NUR
dc.date.accessioned2017-10-30T06:09:12Z
dc.date.available2017-10-30T06:09:12Z
dc.date.issued2017-07-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15632
dc.description.abstractBahaya letusan gunung api terdiri dua yakni bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya Primer adalah bahaya yang langsung menimpa penduduk ketika letusan berlangsung. Misalnya, awan panas, udara panas sebagai akibat samping awan panas, dan lontaran material berukuran blok (bom) hingga kerikil. Sedangkan bahaya sekunder terjadi secara tidak langsung dan umumnya berlangsung setelah letusan terjadi, seperti banjir lahar hujan yang dapat menyebabkan kerusakan lahan dan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya dan tingkat kerentanan banjir lahar hujan terhadap wilayah sekitar Sungai Kali Putih khususnya Desa Gulon dan Desa Jumoyo yang termasuk salah satu desa yang terdampak. Metode penelitian menggunakan metode skoring/pembobotan sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB tahun 2012 dengan menggunakan parameter-parameter yang mempengaruhi tingkat bahaya dan tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap bencana, dan penentuan kriteria Desa Tangguh Bencana. Hasil penelitian dengan menggunakan metode skoring/pembobotan didapatkan nilai tingkat bahaya pada Sungai Putih dengan total skor dari parameter-parameter yang digunakan adalah 2,62 dan termasuk pada tingkat bahaya kelas bahaya tinggi, yaitu (>2,34). Sedangkan tingkat kerentanan banjir lahar dingin di wilayah Desa Gulon dengan total skor 7,515 termasuk pada kelas sedang, sedangkan Desa Jumoyo memiliki total skor 7,28 termasuk pada kelas sedang. Parameter yang paling mempengaruhi kerentanan banjir lahar hujan pada dua desa tersebut adalah aspek lingkungan,untuk Desa Gulon memiiki skor 2,515, sedangkan untuk Desa Jumoyo memiliki skor 2,8, sedangkan untuk aspek sosial dan aspek ekonomi berada pada urutan kedua yang paling mempengaruhi tingkat kerentanan banjir lahar dingin dengan skor 2 untuk kedua desa. Sedangkan untuk Aspek fisik pada kedua desa berada pada urutan terakhir dengan skor masing-masing 1. Desa Gulon dan Desa Jumoyo termasuk pada kriteria Desa Tangguh Bencana Utama . Kriteria ini ditetapkan berdasarkan tingkat pencapaian atas beberapa indikator yang tercantum dalam kuisioner pada Lampiran di bagian akhir penelitian ini.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectBahaya, Kerentanan, Banjir Lahar Hujan, DAS Putih, Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.en_US
dc.titlePENILAIAN TINGKAT BAHAYA, TINGKAT KERENTANAN DAN KRITERIA DESA TANGGUH BENCANA TERHADAP BANJIR LAHAR DINGIN PADA DAS PUTIHen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS : DESA GULON DAN DESA JUMOYO)en_US
dc.typeThesis SKR F T 324en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record