PENILAIAN TINGKAT BAHAYA, TINGKAT KERENTANAN DAN KRITERIA DESA TANGGUH BENCANA TERHADAP BANJIR LAHAR DINGIN PADA DAS PUTIH
Abstract
Bahaya letusan gunung api terdiri dua yakni bahaya primer dan bahaya
sekunder. Bahaya Primer adalah bahaya yang langsung menimpa penduduk
ketika letusan berlangsung. Misalnya, awan panas, udara panas sebagai
akibat samping awan panas, dan lontaran material berukuran blok (bom)
hingga kerikil. Sedangkan bahaya sekunder terjadi secara tidak langsung dan
umumnya berlangsung setelah letusan terjadi, seperti banjir lahar hujan
yang dapat menyebabkan kerusakan lahan dan pemukiman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya dan tingkat
kerentanan banjir lahar hujan terhadap wilayah sekitar Sungai Kali Putih
khususnya Desa Gulon dan Desa Jumoyo yang termasuk salah satu desa
yang terdampak. Metode penelitian menggunakan metode
skoring/pembobotan sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB tahun 2012
dengan menggunakan parameter-parameter yang mempengaruhi tingkat
bahaya dan tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap bencana, dan
penentuan kriteria Desa Tangguh Bencana.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode skoring/pembobotan
didapatkan nilai tingkat bahaya pada Sungai Putih dengan total skor dari
parameter-parameter yang digunakan adalah 2,62 dan termasuk pada
tingkat bahaya kelas bahaya tinggi, yaitu (>2,34). Sedangkan tingkat
kerentanan banjir lahar dingin di wilayah Desa Gulon dengan total skor
7,515 termasuk pada kelas sedang, sedangkan Desa Jumoyo memiliki total
skor 7,28 termasuk pada kelas sedang. Parameter yang paling
mempengaruhi kerentanan banjir lahar hujan pada dua desa tersebut adalah
aspek lingkungan,untuk Desa Gulon memiiki skor 2,515, sedangkan untuk
Desa Jumoyo memiliki skor 2,8, sedangkan untuk aspek sosial dan aspek
ekonomi berada pada urutan kedua yang paling mempengaruhi tingkat
kerentanan banjir lahar dingin dengan skor 2 untuk kedua desa. Sedangkan
untuk Aspek fisik pada kedua desa berada pada urutan terakhir dengan skor
masing-masing 1. Desa Gulon dan Desa Jumoyo termasuk pada kriteria
Desa Tangguh Bencana Utama . Kriteria ini ditetapkan berdasarkan tingkat
pencapaian atas beberapa indikator yang tercantum dalam kuisioner pada
Lampiran di bagian akhir penelitian ini.