GERAKAN PEGIDA (PATRIOTISCHE EUROPÄER GEGEN DIE ISLAMISIERUNG DES ABENDLANDES) DI DRESDEN JERMAN TAHUN 2014-2016
Abstract
Banyaknya konflik yang berada di wilayah timur tengah membuat para penduduk asli timur tengah terpaksa keluar dari negara asal mereka dan berpindah ke negara – negara terdekat yakni eropa. Para imigran memilih berpindah ke eropa karena jarak dari negara – negara timur tengah ke eropa sangat berdekatan. Karena jumlah arus imigran yang sangat banyak menyebabkan negara – negara eropa mengalami kewalahan dalam menangani jumlah imigran yang sangat banyak. Salah satu negara eropa yang paling banyak menerima arus masuknya imigran adalah negara Jerman, namun dengan banyaknya jumlah imigran yang masuk mengundang pro dan kontra dalam masyarakat. Para immigran yang berasal dari timur tengah menimbulkan image negatif dan meningkatkan islamophobia di kawasan Jerman dan sekitarnya. Image negatif masyarakat jerman terhadap para immigran semakin kuat dengan adanya gerakan sosial “PEGIDA” yang mengampanyekan anti islam dan menuntut untuk mengubah kebijakan dalam isu imigran di Jerman. “PEGIDA” sendiri awalnya merupakan sebuah grup facebook dengan pengikut yang berjumlah ratusan namun setelah “PEGIDA” melakukan aksi demonstrasi di jalan kota – kota Jerman membuat para pengikut mereka menjadi ribuan. Angela Merkel serta para petinggi agama di Jerman mengecam keras atas apa yang telah dilakukan “PEGIDA” di kota – kota Jerman, sebab aksi – aksi yang dilakukan oleh “PEGIDA” sendiri berkesan menebarkan kebencian terhadap suatu golongan tertentu sehingga mengurangi tingkat toleransi masyarakat Jerman terhadap para pendatang. Angela Merkel mengajak masyarakat Jerman untuk bersikap lebih pintar dan meningkatkan toleransi terhadap para pendatang agar terciptanya paham multikulturalisme di Jerman.