dc.description.abstract | Interferensi sebagai konsekuensi dari adanya kontak bahasa adalah fenomena kebahasaan yang tidak dapat dihindarkan, salah satu bentuk interferensi yang dibahas dalam penelitian ini adalah interferensi gramatikal bahasa Indonesia dalam pembelajaran bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualiatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik catat. Data berupa hasil karagan bahasa Jepang 30 orang mahasiswa tingkat I, II dan III Program Studi D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara. Dalam memahami dan menjelaskan fenomena interferensi gramatikal yang terjadi digunakan teori interferensi Weinreich. Hasil dari penelitian ini ditemukan interferensi gramatikal bentuk kata penerang dan diterangkan (DM dan MD) 40,62 %, interferensi gramatikal bentuk penghilangan partikel (joshi) sejumlah 31,25%, interferensi gramatikal bentuk perubahan verba serjumlah 18.75 % dan interferensi gramatikal bentuk SKOP serjumlah 9.38 %. Interferensi gramatikal dari hasil analisis sering terjadi pada informan mahasiswa tingkat I dan II. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dan penguasaan pola kalimat dalam bahasa Jepang juga menjadi faktor yang mempengaruhi interferensi bahasa Indonesia dalam pembelajaran bahasa Jepang. | en_US |