dc.description.abstract | Novel mencerminkan realitas, tidak dengan melukiskan wajah yang hanya tampak pada permukaan, tetapi dengan memberikan kepada kita sebuah pencerminan realitas yang lebih benar, lebih lengkap, lebih hidup, dan lebih dinamik. Abe Kobo yang merupakan seorang penulis Jepang kontemporer yang dianggap sebagai pengamat dan komentator dari kehidupan kontemporer, dalam karyanya sea ringkali berbicara tentang kondisi yang selalu berkaitan dengan kehidupan manusia kontemporer, yaitu kehilangan jati diri, alienasi, isolasi individu, dan kesulitan berkomunikasi antarmanusia dalam masyarakat urban. Keterasingan atau alienasi merupakan konsep Barat yang kemudian dipadukan dengan kehidupan Timur oleh Abe Kobo ke dalam novelnya. Salah satu karya Abe Kobo yang tokohnya mengalami alienasi adalah Hako Otoko. Hal inilah yang menjadi pendorong bagi penulis untuk meneliti bagaimana Abe Kobo memadukan konsep alienasi yang berasal dari Barat dengan ciri khas ketimuran dalam novelnya. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra diperoleh hasil bahwa mereka yang menjadi manusia kardus tidak memiliki posisi dalam seken, berarti mereka tidak memiliki kewajiban apapun terhadap seken. Jika mereka menjadi manusia biasa, maka mereka memiliki kewajiban (giri) atas on yang telah mereka terima dalam seken. Hal ini merefleksikan beratnya menjadi seorang manusia Jepang yang merasa hidupnya berada dalam pengawasan seken | en_US |