HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3
Abstract
Anak Sekolah Dasar (SD) merupakan anak yang banyak mengalami
perubahan baik secara mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara
7– 12 tahun yang memiliki perkembangn fisik, kognitif dan psikososial. Anak usia
sekolah yang bergizi buruk dan kekurangan gizi memiliki kemampuan kognitif
yang lebih rendah, sehingga dampaknya dapat terasa sepanjang masa
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Selain itu status gizi dan kesehatan anak
sangat mempengaruhi perkembangan fisik. Kekurangan gizi dapat menyebabkan
pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan makanan
dan ekonomi keluarga dengan status gizi anak usia sekolah di SD Muhammadiyah
Ambarketawang 3. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik
dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik propotional random sampling dengan jumlah sample 173
responden yang terdiri dari kelas I-VI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan
makanan terhadap status gizi anak usia sekolah. Sebanyak 58,1% siswa/i asupan
makanannya cukup dengan status gizi kurus. Tidak adanya hubungan antara kedua
variabel ditunjukkan dari hasil perhitungan uji Pearson Chi Square dengan tingkat
kesalahan 5 %, didapatkan nilai p = 0,368. Sedangkan pada hubungan antara
ekonomi keluarga terhadap status gizi anak usia sekolah. Sebanyak 54% siswa/i
ekonomi keluarga/penghasilan orangtuanya tinggi dengan status gizi normal.
Tidak adanya hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dari hasil perhitungan
uji Pearson Chi Square dengan tingkat kesalahan 5 %, didapatkan nilai p = 0,909.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan makanan
dan ekonomi keluarga dengan status gizi pada anak usia sekolah di SD
Muhammadiyah Ambarketawang 3. Peneliti memberikan saran agar peneliti
selanjutnya dalam menggunakan formulir food recall 24 Jam sebaiknya dilakukan
sebanyak empat kali pengisian atau empat hari dengan hari yang diselang seling.
Sehingga hasil yang didapat memuaskan dan maksimal.