UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 2 PONJONG GUNUNGKIDUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkap upaya
guru bimbingan dan konseling dalam penanggulangan kenakalan siswa,
mengetahui bentuk-bentuk kenakalan siswa, dan mengetahui faktor
penghambat dan pendukung upaya guru bimbingan dan konseling dalam
penanggulangan kenakalan siswa di SMK Muhammadiyah 2 Ponjong
Gunungkidul.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research)
yang bersifat deskriptif kualitatif.Dalam penentuan subyek atau informan,
peneliti mengambil sampel dengan menggunakan metode purposive
sampling.Dalam penelitian ini dipergunakan pengumpulan data yang
diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung di lapangan.Informan
dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling,
guru pendidikan agama Islam dan siswa.Data dikumpulkan dengan observasi,
dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Bentuk-bentuk kenakalan siswa
di SMK Muhammadiyah 2 Ponjong, Gunungkidul dapat dikategorikan
menjadi 3, yaitu kenakalan ringan, kenakalan sedang, dan kenakalan berat. (2)
Upaya guru bimbingan dan konseling yaitu menasehati siswa yang tergolong
nakal, melalui mata pelajaran di kelas, mengintensifkan bimbingan dan
konseling di sekolah, dan melakukan penyuluhan keadaran hukum.Selain itu
BK juga mempunyainkegiatan tersendiri antara lain bimbingan pribadi, sosial,
belajar, dan karir serta kegiatan-kegiatan keagamaan.(3) Faktor penghambat
upaya guru BK dalam penanggulangan kenakalan antara lain, ada sebagian
guru yang acuh, banyak guru yang bekerja disekolah lain, perkembangan
media, pengaruh teman sebaya, tidak semua guru ISMUBA standbay, enggan
menerima masukan dari semua guru. Sedangkan faktor pendukung guru BK
dalam penanggulangan kenakalan antara lain ditangani semua warga sekolah,
dari segi SDM dari guru-guru rata-rata mendukung, banyak waktu luang untuk
memberikan materi tentang akhlak. Hasil setelah adanya bimbingan yaitu ada
anak yang menjadi baik, taat terhadap peraturan sekolah, akan tetapi
sebaliknya ada anak yang sering mengulangi kenakalan lagi.