dc.contributor.author | HAEMI, MELGA | |
dc.date.accessioned | 2018-03-23T02:33:00Z | |
dc.date.available | 2018-03-23T02:33:00Z | |
dc.date.issued | 2015-09-04 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18159 | |
dc.description | Finger spring adalah salah satu pir tambahan yang merupakan komponen
aktif yang paling sering digunakan pada perawatan ortodontik lepasan. Bahan
yang paling sering digunakan untuk membuatan finger spring tersebut adalah
kawat Austenitic stainless steel dengan diameter 0,6 mm.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH saliva terhadap
kekuatan tarik kawat ortodontik stainless steel finger spring. Sebanyak 20 finger
spring dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok 1 direndam dalam saliva buatan
dengan pH asam (4), kelompok 2 dengan pH netral (7), kelompok 3 dengan pH
basa (7,8) dan kelompok 4 sebagai kontrol direndam dalam aquades. Finger
spring tersebut direndam selama 4 minggu yang sebelumnya telah dilakukan
aktifasi terlebih dahulu. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan Universal
Testing Machine dengan cara menekan finger spring yang telah aktif ke posisi
awal sebelum diaktifasi.
Hasil uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis menunjukan hasil yang
tidak signifikan (p > 0,05), tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada
kekuatan tarik finger spring antara keempat kelompok. Hasil uji statistik
menggunakan Mann-Whitney yang membandingkan kekuatan tarik antar dua
kelompok menunjukan hasil yang sama (p > 0,05). Rerata kekuatan tarik paling
tinggi yaitu kelompok 3 (basa) dan yang paling rendah pada kelompok kontrol
(aquades). | en_US |
dc.description.abstract | Finger spring adalah salah satu pir tambahan yang merupakan komponen
aktif yang paling sering digunakan pada perawatan ortodontik lepasan. Bahan
yang paling sering digunakan untuk membuatan finger spring tersebut adalah
kawat Austenitic stainless steel dengan diameter 0,6 mm.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH saliva terhadap
kekuatan tarik kawat ortodontik stainless steel finger spring. Sebanyak 20 finger
spring dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok 1 direndam dalam saliva buatan
dengan pH asam (4), kelompok 2 dengan pH netral (7), kelompok 3 dengan pH
basa (7,8) dan kelompok 4 sebagai kontrol direndam dalam aquades. Finger
spring tersebut direndam selama 4 minggu yang sebelumnya telah dilakukan
aktifasi terlebih dahulu. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan Universal
Testing Machine dengan cara menekan finger spring yang telah aktif ke posisi
awal sebelum diaktifasi.
Hasil uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis menunjukan hasil yang
tidak signifikan (p > 0,05), tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada
kekuatan tarik finger spring antara keempat kelompok. Hasil uji statistik
menggunakan Mann-Whitney yang membandingkan kekuatan tarik antar dua
kelompok menunjukan hasil yang sama (p > 0,05). Rerata kekuatan tarik paling
tinggi yaitu kelompok 3 (basa) dan yang paling rendah pada kelompok kontrol
(aquades). | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | finger spring, stainless steel, kekuatan tarik, pH. | en_US |
dc.title | PENGARUH pH SALIVA TERHADAP KEKUATAN TARIK KAWAT ORTODONTIK LEPASAN STAINLESS STEEL FINGER SPRING | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |