View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      EFEK AKTIVITAS JALAN CEPAT DAN TERAPI TIROKSIN TERHADAP KADAR FT4 SERUM TIKUS HIPOTIROID KONGENITAL PADA MASA PERTUMBUHAN

      Thumbnail
      View/Open
      ABSTRAK (87.16Kb)
      BAB I (222.3Kb)
      BAB II (239.6Kb)
      BAB III (96.51Kb)
      BAB V (115.1Kb)
      BAB V (232.8Kb)
      COVER (166.4Kb)
      HALAMAN JUDUL (179.6Kb)
      LAMPIRAN (111.3Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (206.2Kb)
      Date
      2015
      Author
      AJRIANA, LAELI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang : Hipotiroid kongenital merupakan kekurangan hormon tiroid pada bayi baru lahir dengan reterdasi mental, perawakan pendek, muka dan tangan tampak sembab dan sering kali tuli mutisme. Indonesia pada tahun 2010 ditemukan penderita hipotiroid kongenital sebanyak 595 kasus. Kejadian hipotiroid tertinggi didapat pada anak Asia. Untuk mencegah terjadinya hipotiroid kongenital diberikan terapi berupa hormon tiroksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar FT4 serum setelah pemberian terapi jalan cepat dan hormon tiroksin pada tikus hipotiroid kongenital. Metode : Penelitian ini berupa penelitian eksperimental dengan desain kelompok kontrol dan postes. Sampel penelitiannya adalah induk tikus Sparague Dawley usia 4-5 bulan. Sampel dibagi dalam empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, PTU tanpa latihan, PTU latihan, PTU dan tiroksin. Pemberian dosis PTU yaitu 0,1 gr/L selama bunting. Latihan dilakukan setelah anak tikus berusia 12 hari. Pemberian tiroksin diberikan sampai anak tikus usia 12 bulan dengan dosis 0,6 ug/g.BB Uji pengambilan kesimpulan menggunakan kruskal wallis test. Hasil : Kadar serum FT4 tertinggi adalah kelompok PTU tiroksin yaitu FT4 1,016+0,39 ng/L, diikuti PTU latihan 0,988+0,32 ng/L , kelompok kontrol FT4 0,701 ± 0,25 ng/L , dan selanjutnnya PTU tanpa latihan 0,4975±0,23 ng/L. P=0.105. Kesimpulan : Jalan cepat meningkatkan kadar FT4 yang sama dengan kelompok kontrol maupun tiroksin, dan tikus hipotiroid berbeda tidak bermakna karena tidak di beri PTU lagi akan menyebabkan tikus hipotiroid kembali normal.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18180
      Collections
      • Department of Medical Education

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV