EFEK AKTIVITAS JALAN CEPAT DAN TERAPI TIROKSIN TERHADAP TAMPILAN FISIK TIKUS HIPOTIROID KONGENITAL PADA MASA PERTUMBUHAN
Abstract
Latar Belakang : Gangguan Hipotiroid Kongenital (HK) merupakan masalah
yang masih sering muncul di Indonesia. Gangguan ini berhubungan dengan fungsi
hormon tiroid. Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi, nutrien,
dan ion organik, termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan
berbagai jaringan, perkembangan susunan saraf pusat dan tulang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui manfaat aktivitas fisik dan tiroksin terhadap
perubahan perkembangan dan pertumbuhan tampilan fisik pada hipotiroid
kongenital.
Metode: Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain
penelitian adalah postes grup kontrol pada 8 ekor induk tikus bunting Sparague
Dawley (SD) usia 4-5 bulan yang diinduksi propiltiourasil (PTU) dengan dosis 0,1
gr/liter selama bunting. Anak-anak tikus yang lahir dibagi menjadi 4 kelompok,
yaitu kelompok kontrol normal, kelompok perlakuan tanpa aktivitas latihan jalan
cepat, kelompok perlakuan dengan aktivitas latihan jalan cepat, dan kelompok
perlakuan dengan tiroksin. Variabel penelitian berupa berat badan yang diukur
dengan menggunakan timbangan digital dan panjang badan yang diukur dengan
jangka sorong. Analisa data dan uji beda menggunakan Repeated ANOVA dan
turunannya.
Hasil: Seluruh kelompok penelitian mengalami perubahan berat badan yang
bermakna pada minggu ke-1, minggu ke-4, dan minggu ke-8 dengan nilai
(p=0,000), berat badan paling besar terdapat pada kelompok tikus hipotiroid tanpa
latihan dengan rata-rata berat badan minggu kedelapan 91,82 gr dan berat badan
paling kecil pada kelompok tikus tiroksin dengan rata-rata berat badan minggu
kedelapan 56,34 gr. Perubahan yang bermakna juga terdapat pada pengukuran
panjang badan minggu ke-1, minggu ke-4, dan minggu ke-8 dengan nilai
(p=0,000), panjang badan paling tinggi terdapat pada tikus elompok tanpa latihan
dengan rata-rata panjang badan minggu kedelapan 14,48 mm dan panjang badan
paling pendek terjadi pada kelompok tikus hipotiroid tiroksin dengan rata-rata
panjang badan minggu kedelapan 12,76 mm.
Simpulan: Aktivitas fisik seperti latihan jalan dengan menggunakan roda putar
dapat memperbaiki tampilan fisik tikus hipotiroid kongenital dibanding dengan
kelompok tikus yang tidak dilatih.