View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      EFEK AKTIVITAS JALAN CEPAT DAN TERAPI TIROKSIN TERHADAP TAMPILAN FISIK TIKUS HIPOTIROID KONGENITAL PADA MASA PERTUMBUHAN

      Thumbnail
      View/Open
      LEMBAR PENGESAHAN (128.5Kb)
      HALAMAN JUDUL (239.5Kb)
      ABSTRAK (111.5Kb)
      BAB I (213.9Kb)
      BAB II (230.0Kb)
      BAB III (90.19Kb)
      BAB IV (279.2Kb)
      BAB V (156.0Kb)
      LAMPIRAN (266.5Kb)
      COVER (95.82Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (153.6Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (26.59Kb)
      Date
      2015-06-19
      Author
      FRISTIANA, RINE
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang : Gangguan Hipotiroid Kongenital (HK) merupakan masalah yang masih sering muncul di Indonesia. Gangguan ini berhubungan dengan fungsi hormon tiroid. Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi, nutrien, dan ion organik, termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan, perkembangan susunan saraf pusat dan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat aktivitas fisik dan tiroksin terhadap perubahan perkembangan dan pertumbuhan tampilan fisik pada hipotiroid kongenital. Metode: Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain penelitian adalah postes grup kontrol pada 8 ekor induk tikus bunting Sparague Dawley (SD) usia 4-5 bulan yang diinduksi propiltiourasil (PTU) dengan dosis 0,1 gr/liter selama bunting. Anak-anak tikus yang lahir dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kelompok perlakuan tanpa aktivitas latihan jalan cepat, kelompok perlakuan dengan aktivitas latihan jalan cepat, dan kelompok perlakuan dengan tiroksin. Variabel penelitian berupa berat badan yang diukur dengan menggunakan timbangan digital dan panjang badan yang diukur dengan jangka sorong. Analisa data dan uji beda menggunakan Repeated ANOVA dan turunannya. Hasil: Seluruh kelompok penelitian mengalami perubahan berat badan yang bermakna pada minggu ke-1, minggu ke-4, dan minggu ke-8 dengan nilai (p=0,000), berat badan paling besar terdapat pada kelompok tikus hipotiroid tanpa latihan dengan rata-rata berat badan minggu kedelapan 91,82 gr dan berat badan paling kecil pada kelompok tikus tiroksin dengan rata-rata berat badan minggu kedelapan 56,34 gr. Perubahan yang bermakna juga terdapat pada pengukuran panjang badan minggu ke-1, minggu ke-4, dan minggu ke-8 dengan nilai (p=0,000), panjang badan paling tinggi terdapat pada tikus elompok tanpa latihan dengan rata-rata panjang badan minggu kedelapan 14,48 mm dan panjang badan paling pendek terjadi pada kelompok tikus hipotiroid tiroksin dengan rata-rata panjang badan minggu kedelapan 12,76 mm. Simpulan: Aktivitas fisik seperti latihan jalan dengan menggunakan roda putar dapat memperbaiki tampilan fisik tikus hipotiroid kongenital dibanding dengan kelompok tikus yang tidak dilatih.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18268
      Collections
      • Department of Medical Education

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV