ASIONALISME MINORITAS DALAM FILM (ANALISIS PENERIMAAN PENONTON TERHADAP NASIONALISME MINORITAS AGAMA DALAM FILM SOEGIJA PADA REMAJA MASJID JOGOKARIYAN DAN DEWAN PAROKI GEREJA SANTO YUSUP)
Abstract
Film Soegija adalah film yang mangangkat tentang uskup pribumi
pertama di Indonesia. Nasionalisme pada film ini berbeda dengan film
nasionalisme lainnya, peran utama dalam film ini adalah seorang uskup yang
notabene beragama Katolik, agama minoritas di Indonesia. Sehingga pada awal
kemunculannya banyak menimbulkan pro dan kontra. Masyarakat Indonesia
menganggap film Soegija adalah film yang tidak layak tayang di Indonesia karena
dianggap film kafir.
Peneliti menggunakan reception analysis Stuart Hall untuk mengetahui
bagaimana tanggapan khalayak tentang nasionalisme minoritas di Film Soegija.
Informan dalam penelitian ini adalah umat beragama di Gereja Santo Yusup dan
Masjid Jogokariyan. Dari pihak minoritas peneliti memilih tiga informan dari
Gereja Santo Yusup dan dari pihak mayoritas peneliti memilih tiga orang
informan dari Masjid Jogokariyan. Sehingga nantinya hasil penelitian ini tidak
condong ke satu pihak.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah penerimaan informan
Gereja Santo Yusup menempati dominant hegemonic, dimana encoding dan
decoding berbanding lurus, mereka 100% menerima pesan yang ada dalam film
Soegija tanpa ada penyangkalan. Hasil berbeda didapatkan peneliti pada informan
Masjid Jogokariyan, pesan yang diterima informan menempati posisi yang
beragam, mulai dari dominant, negotiated, dan oppositional. Dari keseluruhan
hasil yang didapat, peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan penerimaan khalayak
disebabkan oleh pengetahuan agama, pengalaman, lingkungan sosial, dan latar
belakang pendidikan.