Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorRETNO, JATI WIDO
dc.date.accessioned2018-06-06T02:18:49Z
dc.date.available2018-06-06T02:18:49Z
dc.date.issued2018-06-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19609
dc.descriptionSkizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas (halusinasi atau waham), afek tidak wajar, gangguan kognitif (tidak mampu berpikir abstrak) serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Skizofrenia bisa menjadi penyakit parah dan kronis yang disebabkan oleh kurangnya wawasan dan miskinya pengetahuan dalam pengobatan. Oleh karna itu perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan salah satunya dengan cara psikoedukasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat pengetahuan orang dengan skizofrenia dikomunitas. Penelitian dilakukan di Puskesmas Srandakan, Kabupaten Bantul; Puskesmas Tempel 1, Kabupaten Sleman; Puskesmas Temon 1, Kabupaten Kulon Progo; Puskesmas Playen 2, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan rancangan pretest posttest with one group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden yang dianalisa adalah 30 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner Puspitosari (2016) dan dianalisis dengan menggunakan uji Paired Sample T Test dengan p<0.05. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum dilakukannya intervensi modul psikoedukasi adalah sebesar 9.40. Sedangkan setelah dilakukan intevensi modul psikoedukasi menjadi 16.07. Setelah dianalisis dengan menggunakan Paired Sample T Test didapatkan p= 0.000 yang berarti modul psikoedukasi berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan orang dengan skizofrenia dikomunitas. Terdapat pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat pengetahuan orang dengan skizofrenia di komunitas.en_US
dc.description.abstractSchizophrenia is a severe mental illness marked by presence of retardation or impairment of communication skills, reality disorder (hallucination or unreasonable suspicion), unreasonable affect, cognitive disorder (unable to do abstract thinking), and difficulty to do daily activities. Schizophrenia may develop into severe and chronic illness caused by lack of insight and knowledge of treatment. It rises the need of an effort to increase knowledge, one of ways to do it is by psychoeducation. The purpose of this study is to determine the effect of psychoeducation toward knowledge level of schizophrenics in community. This study was done in community health facilities of Srandakan, Bantul; Tempel 1, Sleman; Temon 1, Kulon Progo; Playen 2, Gunung Kidul; Daerah Istimewa Yogyakarta. This study used quasy experiment and pre-test post-test with one group design. Sample obtained using purposive sampling technique. Number of total respondants is 30. Data was acquired using questionnaire of Puspitosari (2016) and analyzed using paired sample t test with p<0.05. Results showed mean of knowledge level before and after intervention of psychoeducation module is 9.40 and 16.07 respectively. The result of paired sample t test analyisis showed p=0.000, which means psychoeducation module effects knowledge level of schizophrenics in community.en_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectPsychoeducation Module, Knowledge Level, Schizophrenia. Modul Psikoedukasi, Tingkat Pengetahuan, Skizofreniaen_US
dc.titlePENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG DENGAN SKIZOFRENIA DI KOMUNITASen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 500en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record