Show simple item record

dc.contributor.advisorZAENURI, MUCHAMAD
dc.contributor.authorPROBUWATI, INDRI
dc.date.accessioned2018-08-28T07:07:15Z
dc.date.available2018-08-28T07:07:15Z
dc.date.issued2018-03-02
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20903
dc.descriptionUsaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat berkontribusi besar pada roda perekonomian negara. Kabupaten bantul merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak jumlah UKM, dengan kontribusi yang besar tercatat bahwa nilai ekspor UKM di Kabupaten Bantul sebanyak Rp. 307,100,417.11 dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 82, 961 orang. Meskipun UKM telah menunjukan peranannya dalam perkonomian nasional maupun daerah masih terdapat banyak permasalahan ataupun kendala yang dihadapi oleh UKM baik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu cara Pemerinah Kabupaten Bantul untuk menjawab permasalah UKM di Kabupaten Bantul adalah dengan cara mengimpemntasikan program Kampung UKM Digital satu diantaranya di Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet. Program ini melibatkan Disperindagkop Kabupaten Bantul, PT. Telkom dan pelaku UKM, hal tersebut melatarberlakangi penulis untuk mengetahui collaborative governance dalam program Kampung UKM Digital. Penelitian ini mengggunakan metoode penelitian Kualitatif, dalam penelitian ini mengambil responden dari Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, PT. Telekomunikasi Kandatel dan pengrajin di sentra kerajinan batik kayu Krebet. Berdasarkan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa collaborative governance dalam Program Kampung UKM Digital di Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet bejalan dengan baik. Kolaborasi ini dipengaruhi oleh starting condition, facilitative leadership, dan design institutional. Kemudian proses kolaborasi dalam Program Kampung UKM di sentra kerajinan batik kayu Krebet dapat dinilai baik karena sudah terdapat face to face dialog (dialog tatap muka) yang lakukan dengan cara fomal maupun informal. Kemudian sudah terbangunnya kepercayaan antar aktor kolaborasi, trust building (membangun kepercayaan) dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dan komunikasi yang baik. Komitmen terhadap proses menjalankan program (commitment to process) dibangun melalui visi misi bersama yang telah tertuang dalam perjanjian kerjasama. Kemudian adanya sikap saling memahami antar aktor kolbaorasi menjadi salah satu alasan proses kolaborasi dapat dikatakan berhasil. Adapun keberhasilan program Kampung UKM Digital dilihat dari kondisi sementara saat ini sudah terdapat fasilitas 6 titik kabel optik yang disebar di masing-masing RT, dan sudah terlaksananya pelatihan-pelatihan seperti pembuatan website dan jual beli dan transaksi secara online.en_US
dc.description.abstractUsaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat berkontribusi besar pada roda perekonomian negara. Kabupaten bantul merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak jumlah UKM, dengan kontribusi yang besar tercatat bahwa nilai ekspor UKM di Kabupaten Bantul sebanyak Rp. 307,100,417.11 dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 82, 961 orang. Meskipun UKM telah menunjukan peranannya dalam perkonomian nasional maupun daerah masih terdapat banyak permasalahan ataupun kendala yang dihadapi oleh UKM baik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu cara Pemerinah Kabupaten Bantul untuk menjawab permasalah UKM di Kabupaten Bantul adalah dengan cara mengimpemntasikan program Kampung UKM Digital satu diantaranya di Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet. Program ini melibatkan Disperindagkop Kabupaten Bantul, PT. Telkom dan pelaku UKM, hal tersebut melatarberlakangi penulis untuk mengetahui collaborative governance dalam program Kampung UKM Digital. Penelitian ini mengggunakan metoode penelitian Kualitatif, dalam penelitian ini mengambil responden dari Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, PT. Telekomunikasi Kandatel dan pengrajin di sentra kerajinan batik kayu Krebet. Berdasarkan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa collaborative governance dalam Program Kampung UKM Digital di Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet bejalan dengan baik. Kolaborasi ini dipengaruhi oleh starting condition, facilitative leadership, dan design institutional. Kemudian proses kolaborasi dalam Program Kampung UKM di sentra kerajinan batik kayu Krebet dapat dinilai baik karena sudah terdapat face to face dialog (dialog tatap muka) yang lakukan dengan cara fomal maupun informal. Kemudian sudah terbangunnya kepercayaan antar aktor kolaborasi, trust building (membangun kepercayaan) dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dan komunikasi yang baik. Komitmen terhadap proses menjalankan program (commitment to process) dibangun melalui visi misi bersama yang telah tertuang dalam perjanjian kerjasama. Kemudian adanya sikap saling memahami antar aktor kolbaorasi menjadi salah satu alasan proses kolaborasi dapat dikatakan berhasil. Adapun keberhasilan program Kampung UKM Digital dilihat dari kondisi sementara saat ini sudah terdapat fasilitas 6 titik kabel optik yang disebar di masing-masing RT, dan sudah terlaksananya pelatihan-pelatihan seperti pembuatan website dan jual beli dan transaksi secara online.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectCollaborative Governance, Kampung UKM Digital, Sentra Kerajinan Industri Batik Kayuen_US
dc.titleCOLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PROGRAM KAMPUNG UKM DIGITAL KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 (STUDI KASUS SENTRA KERAJINAN BATIK KAYU KREBET, KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL)en_US
dc.typeThesis SKR FISI 239en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record