COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PROGRAM KAMPUNG UKM DIGITAL KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 (STUDI KASUS SENTRA KERAJINAN BATIK KAYU KREBET, KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL)
Abstract
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat berkontribusi besar
pada roda perekonomian negara. Kabupaten bantul merupakan salah satu
Kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak
jumlah UKM, dengan kontribusi yang besar tercatat bahwa nilai ekspor UKM di
Kabupaten Bantul sebanyak Rp. 307,100,417.11 dan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 82, 961 orang. Meskipun UKM telah menunjukan peranannya dalam
perkonomian nasional maupun daerah masih terdapat banyak permasalahan
ataupun kendala yang dihadapi oleh UKM baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Salah satu cara Pemerinah Kabupaten Bantul untuk menjawab
permasalah UKM di Kabupaten Bantul adalah dengan cara mengimpemntasikan
program Kampung UKM Digital satu diantaranya di Sentra Kerajinan Batik Kayu
Krebet. Program ini melibatkan Disperindagkop Kabupaten Bantul, PT. Telkom
dan pelaku UKM, hal tersebut melatarberlakangi penulis untuk mengetahui
collaborative governance dalam program Kampung UKM Digital.
Penelitian ini mengggunakan metoode penelitian Kualitatif, dalam
penelitian ini mengambil responden dari Pemerintah Kabupaten Bantul melalui
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, PT.
Telekomunikasi Kandatel dan pengrajin di sentra kerajinan batik kayu Krebet.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa collaborative
governance dalam Program Kampung UKM Digital di Sentra Kerajinan Batik
Kayu Krebet bejalan dengan baik. Kolaborasi ini dipengaruhi oleh starting
condition, facilitative leadership, dan design institutional. Kemudian proses
kolaborasi dalam Program Kampung UKM di sentra kerajinan batik kayu Krebet
dapat dinilai baik karena sudah terdapat face to face dialog (dialog tatap muka)
yang lakukan dengan cara fomal maupun informal. Kemudian sudah
terbangunnya kepercayaan antar aktor kolaborasi, trust building (membangun
kepercayaan) dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dan komunikasi yang baik.
Komitmen terhadap proses menjalankan program (commitment to process)
dibangun melalui visi misi bersama yang telah tertuang dalam perjanjian
kerjasama. Kemudian adanya sikap saling memahami antar aktor kolbaorasi
menjadi salah satu alasan proses kolaborasi dapat dikatakan berhasil. Adapun
keberhasilan program Kampung UKM Digital dilihat dari kondisi sementara saat
ini sudah terdapat fasilitas 6 titik kabel optik yang disebar di masing-masing RT,
dan sudah terlaksananya pelatihan-pelatihan seperti pembuatan website dan jual
beli dan transaksi secara online.