IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG KESEHATAN (STUDI KASUS: PUSKESMAS GAMPING I, PUSKESMAS MOYUDAN DAN PUSKESMAS TURI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2017)
Abstract
Penerapan PMK no 75 tahun 2014 tentang pusat kesehata masyarakat pada tahun 2017 menjadi permasalahan. Pusat kesehatan masyarakat sangat di pengaruhi oleh pelayanan public dalam bidang kesehatan,permasalah yang paling sering di hadapi yaitu masalah pelayanan, yang di nilai kurang baik terhadap pasien (masyarakat), hal tersebut disebabkan oleh minimnya sumber daya/staf sehingga menyebabkan buruknya kualitas pelayanan yang di berikan pihak puskesmas seperti di Puskesmas Turi, Puskesmas Gamping I, Puskesmas Moyudan Di Kabupaten Sleman.
Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan tentang implementasi kebijakan pemerintah kabupaten sleman dalam meningkatkan pelayanan public di bidang kesehatan yang berada di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Turi, Puskesmas Gamping I, Puskesmas Moyudan. Dalam penelitian ini penelis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed methodology). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan kuesioner.
Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa dalam implementasi kebijakan pemerintah kabupaten sleman dalam meningkatkan pelayanan public di bidang kesehatan studi kasus Puskesmas Turi, Puskesmas Gamping I, Puskesmas Moyudan. implementasi kebijakan meliputi Komunikasi tidak berpengaruh pada pelayanan kesehatan. Sedangkan Sumber daya dapat disimpulkan sumber daya memiliki pengaruh terhadap pelayanan kesehatan. Sedangkan pada Disposisi dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh pada pelayanan kesehatan. Sedangkan pada Struktur birokrasi dalam penelitian ini struktur birokrasi memiliki pengaruh pada pelayanan kesehatan. hal tersebut mempengaruhi kualitas pelayanan public meliputi Realibility (Kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), tangibles (bukti langsung) dari hal tersebut memiliki pengaruh terhadap kualitas pelayanan publik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kurangnya sumber daya yang menyebabkan minimnya petugas/staf sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti dipuskesmas moyudan,puskesmas turi dan puskesmas gamping I sehingga menyebabkan lamanya waktu pelayanan di puskesmas tersebut yang membuat pasien harus menunggu lama.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
GAMBARAN UTILIZATION RATE PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS DANUREJAN II, PUSKESMAS GEDONG TENGEN, PUSKESMAS UMBUL HARJO I KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014
RUSGIHARTI, AMIJUVIKA (FKIK UMY, 2016-04-25)Utilization rate is the utilization level of health service that is observed from the amount of visit compared to population, which in some period, needs to be evaluated to fix the quality of health service. The ideal range ... -
ANALISIS PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN PELAYANAN PUSKESMAS BERBASIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016-2017
MUTIARA, SERLI (FISIP UMY, 2018-03-02) -
PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN DENGAN METODE JEMBATAN KELEDAI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN CUCI TANGAN PENGUNJUNG PUSKESMAS KASIHAN I DAN PUSKESMAS SEWON I BANTUL
MAULIDA, RAUDATUL (FKIK UMY, 2017-02-15)Background: Washing hand is very important to do especially for everyone in primary health care. Washing hand is one of the preventive ways to prevent nosocomial infection or Healthcare Associated Infections, so that the ...