ANALISIS TINGKAT MATURITAS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT TERAKREDITASI PARIPURNA
Abstract
Rumah Sakit sebagai organisasi kesehatan harus mengembangkan budaya keselamatan pasien dalam upaya meningkatkan pelayanan untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat maturitas budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) dengan rancangan penelitian deskriptif. Subjek penelitiannya adalah karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 30 responden sebagai data kuantitatif dan 3 responden sebagai data kualitatif. Pengukuran budaya
keselamatan pasien menggunakan MaPSaF (Manchester Patient Safety Framework) dalam bentuk kuisioner MaPSCAT (Manchester Patient Safety Culture Asessment Tool) yang dipublikasikan oleh NPSA (National Patient Safety Agency) pada tahun 2006. Kuisioner ini terdiri dari 10 dimensi dengan 24 item pertanyaan serta dilengkapi dengan data wawancara. Berdasarkan MaPSCAT budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta secara keseluruhan berada pada tingkat proaktif (80%). Hal tersebut menunjukkan bahwa rumah sakit selalu waspada akan risiko-risiko yang mungkin timbul dan berfokus pada upaya-upaya untuk mengantisipasi masalah-masalah keselamatan pasien dengan melibatkan banyak stakeholder terkait. Sehingga RS xv PKU Muhammadiyah Yogyakarta perlu mempertahankan budaya keselamatan pasien yang sudah terbentuk, namun ada baiknya jika pihak rumah sakit tetap berusaha mengembangkan budaya keselamatan pasien ke tingkat generatif dengan memperbaiki dimensi-dimensi yang terkait.