DINAMIKA KEWARGAAN MULTIKULTUR (Politik Multikulturalisme Komunitas Towani Tolotang di Kabupaten Sidenreng Rappang)
Abstract
Penelitian ini merupakan respon terhadap dinamika kewargaan yang terjadi selama ini yang dialami kelompok minoritas. Dinamika yang terjadi di tengah masyarakat harus diidentifikasi pemerintah, dicari sebabnya dan ada upaya untuk menghilangkan permasalahan yang terjadi. Pada kasus tersebut menjadi bahan pembelajaran penting bagi keberagaman di Indonesia agar tetap hidup rukun dan damai. Otonomi daerah memberikan kebebasan bagi daerah dalam mengatur urusan rumah tangga sendiri dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Sidrap. Terutama kewenangan pemerintah Kabupaten Sidrap untuk mengelolah dinamika kewargaan masyarakat yang multikultur demi mempertahankan keutuhan dan persatuan masyarakat, sebagai upaya pengamalan pancasila dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Sehingga penelitian ini menganalisis upaya politik Towani Tolotang sebagai kelompok minoritas dalam memperjuangkan identitas ditengah pertarungan identitas kultural yang majemuk sehingga tetap eksis sampai saat ini. Analisis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana menggambarkan realitas dari suatu fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Informan dari penelitian ini adalah Tokoh masyarakat Towani Tolotang, Tokoh masyarakat Islam dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokument. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara yang digali lansung dari lapangan serta informan wawancara, sedangkan data sekunder dari penelitian ini merupakan dokumen terkait yang diperoleh dari dari berbagai sumber. Teknik analisis penelitian ini adalah deskriptif analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok masyarakat Towani Tolotang di Kabupaten Sidrap hingga saat ini tetap eksis dalam praktek budaya maupun dalam interaksi sosial dengan masyarakat sidrap secara umum disebabkan tindakan politik yang dilakukan oleh kelompok masyarakat Towani Tolotang. Selain itu pengaruh nilai sosial masyarakat yang memandang bahwa masyarakat Towani Tolotang adalah bagian masyarakat Bugis yang memiliki keunikan budaya sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan. Relasi antara masyarakat didukung oleh kebijakan pemerintah daerah dengan menyediakan forum yang merangkul tokoh masyarakat lintas agama, pihak keamanan dan unsur pemerintah dalam membina masyarakat.
Berdasarkan penelian ini, peneliti merekomendasikan kepada pemerintah daerah dengan kewenangan desentralisasi diharapkan mampu mengelolah dinamika keberagaman yang terjadi ditengah masyarakat dengan membangun kesadaran untuk menghargai, menghormati, serta menegakkan prinsip-prinsip kesetaraan dan kesederajatan antara masyarakat. Selanjutnya kebijakan pemerintah diharapkan memperjuankan nilai-nilai kebudayaan yang ada dalam masyarakat adat sehingnga memiliki nilai tambah.