Show simple item record

dc.contributor.authorHARINA, ANGGIA PUTRI
dc.date.accessioned2018-10-02T03:35:36Z
dc.date.available2018-10-02T03:35:36Z
dc.date.issued2018-10-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21654
dc.descriptionLatar Belakang : Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien sering terjadi di hampir semua tahapan pelayanan kesehatan. Kepatuhan petugas secara global dalam hal tersebut umumnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan identifikasi pasien di RS Muhammadiyah Babat. Metode : Penelitian ini dilakukan secara mixed method. Data kuantitatif diambil secara cross-sectional untuk melihat pengetahuan, kemampuan dan kepatuhan tenaga kesehatan melalui kuesioner dengan total sampling (n=51) menggunakan analisis statistik Spearman dan Annova. Data kualitatif diperoleh melalui purposive sampling dengan melakukan deep interview. Hasil : Kepatuhan tenaga kesehatan dalam melaksanakan identifikasi sesuai standard operating procedure rumah sakit ini sebesar 21,6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kemampuan dengan kepatuhan dalam melaksanakan identifikasi pasien (p=0,004). Hambatan dalam implementasi identifikasi pasien adalah kinerja Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang belum maksimal, kurangnya sosialisasi, budaya dan beban kerja tinggi. Kesimpulan : Tingkat kepatuhan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan. Manajemen harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta mengatasi barrier agar kepatuhan dalam melaksanakan identifikasi pasien juga meningkat.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien sering terjadi di hampir semua tahapan pelayanan kesehatan. Kepatuhan petugas secara global dalam hal tersebut umumnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan identifikasi pasien di RS Muhammadiyah Babat. Metode : Penelitian ini dilakukan secara mixed method. Data kuantitatif diambil secara cross-sectional untuk melihat pengetahuan, kemampuan dan kepatuhan tenaga kesehatan melalui kuesioner dengan total sampling (n=51) menggunakan analisis statistik Spearman dan Annova. Data kualitatif diperoleh melalui purposive sampling dengan melakukan deep interview. Hasil : Kepatuhan tenaga kesehatan dalam melaksanakan identifikasi sesuai standard operating procedure rumah sakit ini sebesar 21,6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kemampuan dengan kepatuhan dalam melaksanakan identifikasi pasien (p=0,004). Hambatan dalam implementasi identifikasi pasien adalah kinerja Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang belum maksimal, kurangnya sosialisasi, budaya dan beban kerja tinggi. Kesimpulan : Tingkat kepatuhan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan. Manajemen harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta mengatasi barrier agar kepatuhan dalam melaksanakan identifikasi pasien juga meningkat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectRUMAH SAKITen_US
dc.subjectIDENTIFIKASI PASIENen_US
dc.subjectKEPATUHANen_US
dc.titleANALISIS KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN DI RS MUHAMMADIYAH BABATen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record