HUBUNGAN MEROKOK TERHADAP BERAT RINGANNYA MIGRAIN BERDASARKAN MIDAS (MIGRAINE DISABILITY ASSESSMENT)
Abstract
Latar belakang: Migrain adalah nyeri kepala berulang dengan serangan berlangsung selama 4 sampai 72 jam dengan karakteristik berlokasi unilateral, nyeri berdenyut (pulsating), intensitas sedang atau berat, diperberat oleh aktivitas fisik rutin, dan berhubungan dengan mual dan/atau fotofobia serta fonofobia. Merokok merupakan salah satu faktor yang diduga dapat menyebabkan nyeri kepala migrain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan merokok dengan derajat disabilitas migrain.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan desain penelitian cross sectional, dilakukan pada 58 responden yang terdiagnosis migrain selama penelitian berlangsung yaitu dari bulan Oktober 2016 – Mei 2017, dengan rentang usia 17-50 tahun. Diagnosis migrain ditegakkan berdasarkan kriteria IHS, dan derajat disabilitas migrain diukur menggunakan kuesioner MIDAS.
Hasil: Hasil analisis korelasi bivariate dengan uji Spearman didapatkan nilai p > 0,05 (p=0,082). Hasil uji korelasi didapatkan kekuatan korelasi lemah (r = -0,230).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status merokok dengan derajat disabilitas migraine dengan koefisien korelasi lemah.