KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS SINGKONG (Manihot esculenta Crantz.) PADA PERBEDAAN WAKTU TANAM DI GUNUNGKIDUL
Abstract
diversifikasi produk pangan. Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten
penghasil singkong dan memiliki varietas singkong lokal yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Salah satu kendala produksi singkong yaitu tidak dapat
tersedia setiap saat karena merupakan tanaman semusim yang berumur panjang,
sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaturan waktu tanam pada
berbagai varietas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengaji respon pertumbuhan
dan hasil tiga varietas singkong dengan waktu tanam yang berbeda di kabupaten
Gunungkidul. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen
dengan rancangan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok
Lengkap (RAKL). Faktor pertama varietas yang terdiri dari 3 varietas, yaitu
Gambyong, Gatotkoco dan Kirik. Faktor kedua waktu tanam terdiri dari 3 waktu
tanam, yaitu Tanam bulan ke-1 (September), Tanam bulan ke-2 (Oktober) dan
Tanam bulan ke-3 (November). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3
kali. Variabel pengamatan meliputi tinggi tunas, luas daun, diameter batang,
jumlah daun, panjang ubi, diameter ubi, berat ubi/tanaman, berat ubi/ubi, hasil
ubi, kandungan pati dan kandungan HCN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tiga varietas Gambyong, Gatotokoco, dan Kirik yang ditanam pada bulan
September nyata lebih baik pertumbuhan dan hasilnya dibandingkan waktu tanam
bulan Oktober dan November. Tiga varietas yang ditanam pada bulan September
menghasilkan ubi tertinggi sebesar 15,26 ton/ha pada umur panen 5 bulan