STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN USAHA TANI PADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE JAJAR LEGOWO DAN METODE KONVENSIONAL DI DESA KALIKEBO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN
Abstract
STUDI KOMPARATIF USAHATANI PADI DENGAN SISTEM
JAJAR LEGOWO DAN SISTEM KONVENSIONAL DI DESA KALIKEBO
KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN. (Skripsi dibimbing oleh
Ir. Pujastuti S Dyah, MM dan Dr. Ir. Sriyadi. MP). Padi merupakan tanaman
pangan yang banyak dibudidayakan di Desa Kalikebo, ada dua golongan petani
yang menggunakan sistem tanam berbeda yang tergabung dalam kelompok tani
yaitu petani yang menggunakan sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam
konvensional. Petani yang menggunakan sistem tanam jajar legowo lebih banyak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan,
keuntungan dan kelayakan dari usahatani padi baik sistem jajar legowo dan
konvensional. Lokasi penetilian dilakukukan secara sengaja (purposive) dan untuk
responden petani menggunakan simple random sampling yang menggunakan
sistem jajar legowo yang terdiri 30 petani jajar legowo dan metode sensus untuk
yang menggunakan sistem konvensional yang terdiri dari 13 petani sistem
konvensional. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Hasil dari penelitian biaya yang dikeluarkan petani jajar legowo lahan
milik sendiri Rp. 14.047.043, lahan sakap Rp. 13.567.176 dan biaya sistem
konvensional lahan milik sendiri Rp.13.941.165, lahan sakap Rp. 15.005.725.
Penerimaan usahatani padi sistem jajar legowo lahan milik sendiri Rp. 32.422.667
dan dengan lahan sakap Rp.33.223.251, sedangkan dengan sistem konvensional
lahan milik sendiri Rp. 28.123.038 dan lahan sakap Rp. 29.812.271. Pendapatan
usahatani lahan sendiri jajar legowo Rp. 25.032.237, lahan sakap konvensional
Rp. 26.459.009. keuntungan jajar legowo lahan sendiri Rp.18.375.624, lahan
sakap Rp.19.656.176 dan konvensional lahan sendiri 14.181.874, lahan sakap Rp.
14.806.546. Nilai R/C pada usahatani lahan milik sendiri 2.31 dan sistem
konvensional 2.02 serta pada lahan sakap jajar legowo 2.02 dan konvensional
1.99. Jadi dapat disimpulkan dilihat dari R/C usahatani yang menggunakan sistem
jajar legowo llebih layak diusahakan.