dc.contributor.advisor | ROMDZATI, ROMDZATI | |
dc.contributor.author | SIHOTANG, VERNANDO | |
dc.date.accessioned | 2018-11-09T03:28:01Z | |
dc.date.available | 2018-11-09T03:28:01Z | |
dc.date.issued | 2018-07-31 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23005 | |
dc.description | Latar Belakang: Berdasarkan WHO, rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya 38%. Di Indonesia cakupan pemberian ASI eksklusif masih mencapai 65%. Di DIY sendiri menurut data Dinas Kesehatan Yogyakarta pada tahun 2012 mencapai 46,4%, sedangkan tahun berikutnya mencapai 51,6%, dan 54,9%. Meskipun dari tahun ke tahun cakupan ASI ekslusif meningkat, peningkatan tersebut belum sesuai dengan target Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sebesar 60% dan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan sebesar 80%. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif masih kurang dan salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu pada ibu bekerja.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Metodologi Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling yang berjumlah 57 responden.
Hasil Penelitian: Mayoritas responden berhasil memberikan ASI eksklusif (58%). Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (81%), berpendidikan S2 (58%), bekerja sebagai dosen (70%). Pada riwayat menyusui mayoritas sudah pernah menyusui sebelumnya yaitu (53%).
Kesimpulan: Sebagian besar responden berhasil dalam pemberian ASI eksklusif yaitu (58%). Responden yang berhasil semua mengetahui ASI eksklusif, mayoritas menyusui segera setelah lahir, dan sebagian besar tidak mempunyai fasilitas menyusui. Karakteristik mayoritas usia berada pada usia 20-35, pendidikan terkahir mayoritas S2, sebagian besar pekerjaan adalah sebagai dosen, dan mayoritas sudah pernah menyusui sebelumnya. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Berdasarkan WHO, rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya 38%. Di Indonesia cakupan pemberian ASI eksklusif masih mencapai 65%. Di DIY sendiri menurut data Dinas Kesehatan Yogyakarta pada tahun 2012 mencapai 46,4%, sedangkan tahun berikutnya mencapai 51,6%, dan 54,9%. Meskipun dari tahun ke tahun cakupan ASI ekslusif meningkat, peningkatan tersebut belum sesuai dengan target Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sebesar 60% dan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan sebesar 80%. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif masih kurang dan salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu pada ibu bekerja.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Metodologi Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling yang berjumlah 57 responden.
Hasil Penelitian: Mayoritas responden berhasil memberikan ASI eksklusif (58%). Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (81%), berpendidikan S2 (58%), bekerja sebagai dosen (70%). Pada riwayat menyusui mayoritas sudah pernah menyusui sebelumnya yaitu (53%).
Kesimpulan: Sebagian besar responden berhasil dalam pemberian ASI eksklusif yaitu (58%). Responden yang berhasil semua mengetahui ASI eksklusif, mayoritas menyusui segera setelah lahir, dan sebagian besar tidak mempunyai fasilitas menyusui. Karakteristik mayoritas usia berada pada usia 20-35, pendidikan terkahir mayoritas S2, sebagian besar pekerjaan adalah sebagai dosen, dan mayoritas sudah pernah menyusui sebelumnya. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | ASI, Keberhasilan pemberian ASI | en_US |
dc.title | GAMBARAN TINGKAT KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA DOSEN DAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
354 | en_US |