View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Law
      • Department of Law
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Law
      • Department of Law
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KEDUDUKAN GUBERNUR PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF KONSTITUSI DAN PAUGERAN KERATON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

      Thumbnail
      View/Open
      HALAMAN JUDUL (411.4Kb)
      COVER (241.6Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (362.9Kb)
      ABSTRAK (172.0Kb)
      BAB I (346.4Kb)
      BAB II (295.7Kb)
      BAB III (199.9Kb)
      BAB IV (578.1Kb)
      BAB V (100.9Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (241.5Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (911.5Kb)
      LAMPIRAN (584.4Kb)
      Date
      2018-08-24
      Author
      SALBIA, CUT IMARA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian yang berjudul “Kedudukan Gubernur Perempuan dalam Perspektif Konstitusi dan Paugeran Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta” bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan gubernur perempuan dalam pandangan Konstitusi negara Indonesia dan pandangan Paugeran Kesultanan Yogyakarta. UUD 1945 mengamanatkan tidak boleh adanya peraturan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun sehingga dimungkinkan adanya gubernur perempuan. Sebaliknya, dalam Paugeran tidak dikenal istilah Sultanah, sehingga yang berhak memimpin Kesultanan adalah keturunan raja yang berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yaitu dengan menggunakan metode studi pustaka dan wawancara terhadap beberapa narasumber yang ahli dalam hal tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu memberikan gambaran atas objek terkait kedudukan gubernur perempuan dalam Konstitusi dan Paugeran, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut dimana peneliti memberikan argumentasi atas hasil penelitian yang bertujuan untuk mengungkap kebenaran dan memahami kebenaran terebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam perspektif Kontitusi perempuan dapat menjadi seorang Gubernur sebagaimana yang tercantum dalam beberapa peraturan perundang-undangan dan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 88/PUU-XIV/2016. Kedua, dalam perspektif Paugeran penentuan tahta raja mengacu pada garis patriarki dan tidak pernah kepada garis matriarki. Namun demikian, jika terjadi perubahan peralihan kekuasaan dalam Paugeran maka harus ada persetujuan dari keluarga Kesultanan apakah paugeran yang diubah tersebut dapat diterima atau tidak. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan segala permasalahan dan perselisihan suksesi kepemimpinan sebaiknya diadakan musyawarah antara Sultan dan keluarga Kesultanan. Dengan demikian terciptanya kewibawaan dan keharmonisan dalam internal Keraton dan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23173
      Collections
      • Department of Law

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV